Bursa Pagi: Kebijakan Bank Sentral Global Masih Membebani Pasar, IHSG Mixed Cenderung Menguat
Friday, September 23, 2022       08:26 WIB

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (23/9), bursa saham Asia dibuka cenderung melemah, melanjutkan tren penurunan indeks acuan padasesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street. Pasar tertekan oleh kenaikan suku bunga oleh sejumlah bank sentral global, termasuk kenaikan suku bunga agresif Federal Reserve AS.
Indeks MSCI Asia-Pasifik ex-Jepang melemah 0,18%. Bursa saham Jepang hari ini libur.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan sedikit penguatan indeks ASX 200, Australia namun segera dilanjutkan dengan kejatuhan 1,16%. Indeks berlanjut anjlok 1,4% (-93,8 poin) ke level 6.606,4 pada pukul 8:15 WIB
Pada jam yang sama indeks Kospi, Korea Selatan merosot 0,97% ke posisi 2309,75, setelah dibuka tergelincir 0,68% dan Kosdaq melorot 0,74%.
IndeksHang Seng, Hongkong juga dibuka di teritori negatif, turun 0,51% (-92,36 poin) menjadi 18.055,59 pada pukul 8:40 WIB. IndeksShanghai Composite, China sedikit melemah 0,07% di possi 3.106,81.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren penurunan indeks acuan di bursa saham global dan regional, setelah berhasil mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan menguat 0,43% menjadi 7.218. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange naik 0,50% ke posisi USD24,34.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih berpotensi melanjukan kenaikan namn berisiko berbalik melemah. Sejumlah indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya momentum  bearish , dengan level  support  di kisaran 7.150 dan  resistance  7.250.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, kembali terkoreksinya indeks di bursa Wall Street seiring kekhawatiran investor akan potensi resesi seiring kegaresifan The Fed dalam menaikan suku bunga acuan, diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar.
Sementara itu keputusan BI untuk menaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps sebagai langkah  front loaded,   pre-emptive,  dan  forward looking  untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3,01% pada paruh kedua 2023, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah berpeluang menjadi sentimen positif untuk IHSG .
IHSG diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat dengan  support  di level 7,185 dan  resistance  di level 7,255.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup melemah. Investor bereaksi terhadap langkah agresif terbaru The Fed untuk mengendalikan inflasi. Aksi jual membebani  growth stocks , termasuk perusahaan teknologi. Estimasi pertumbuhan laba S&P 500 untuk kuartal ketiga, menurut Refinitiv, adalah 5%, kecuali sektor energi dengan tingkat pertumbuhan -1,7%. P/E S&P 500, berada di 16,8 kali laba - jauh di bawah hampir 22 kali P/E yang tercatat pada awal tahun.
Saham  consumer discretionary  dan keuangan anjlok 2,2% dan 1,7%. Amazon.com, Tesla dan Nvidia rontok terperosok 1% dan 5,3% karena imbal hasil US Treasury 10-tahun mencapai level tertinggi 11 tahun. Saham maskapai penerbangan AS berguguran, United Airlines dan American Airlines rontok 4,6% dan 3,9%. JetBlue Airways tersungkur 7,1%.
  • Dow Jones Industrial Average turun 0,35% (-107,1 poin) menjadi 30.076,68.
  • S&P 500 melorot 0,84% (-31,94 poin) ke posisi 3.757,99.
  • Nasdaq Composite anjlok 1,37% (-153,39 poin) ke level 11.066,81.

Bursa saham utama Eropa tadi malam juga berakhir melorot. Kekhawatiran resesi meningkat setelah The Fed menaikkan suku bunga agresif dan mengisyaratkan kenaikan lebih lanjut. Anggota dewan ECB, mengatakan suku bunga perlu terus naik karena inflasi masih terlalu tinggi, bahkan ketika zona euro menghadapi penurunan ekonomi. Dengan potensi pemadaman listrik selama musim dingin, analis memperkirakan resesi yang lebih dalam di kawasan euro.
Rilis indeks kepercayaan konsumen zona euro jatuh lebih dari ekspektasi di 3,8 poin pada September dari Agustus. Indeks STOXX 600 merosot 1,79% ke level 399,76, terendah sejak Februari 2021. Saham teknologi dan real estat memimpin penurunan, terjungkal lebih dari 4%. Saham  travel and leisure  terperosok 3,2%. Grup hotel Prancis Accor rontok 6,9%. Bank Spanyol, Sabadell, melejit 5,0%.
  • DAX 40 Jerman anjlok 1,84% (-235,52 poin) ke level 12.531,63.
  • FTSE 100 Inggris melorot 1,08% (-78,12 poin) ke posisi 7.159,52.
  • CAC 40 Prancis terperosok 1,87% (-112,83 poin) menjadi 5.918,50.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup sedikit melemah di tengah penguatan yen. Yen melesat, setelah otoritas moneter mengintervensi pasar valuta asing untuk kali pertama sejak 1998 - hanya beberapa jam setelah Bank of Japan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tetap rendah - untuk menjaga yen.
Indeks Dolar (Indeks DXY) tergelincir 0,1% menjadi 111,32. Dolar AS sempat anjlok mencapai level terendah 140,31 terhadap yen, setelah intervensi tersebut. Dolar didukung oleh permintaan aset  safe-haven  setelah Kremlin mengumumkan akan memanggil pasukan cadangan untuk berperang di Ukraina. Euro, poundsterling, franc Swiss, dolar Australia dan Selandia Baru, juga turun terhadap yen. Poundsterling sedikit bergerak setelah Bank of England menaikkan suku bunga 50 bps.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

0.9839

0.0003

+0.03%

7:14 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.126

-0.0001

-0.01%

7:13 PM

Yen (USD-JPY)

142.34

-0.05

-0.04%

7:13 PM

Yuan (USD-CNY)

7.0781

0.028

+0.40%

11:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

15,023

26.00

+0.17%

3:59 AM

Sumber : Bloomberg.com, 22/9/2022 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup menguat. Pasar mengkhawatirkan pasokan minyak Rusia, mencermati  rebound  permintaan China, dan kenaikan suku bunga Bank of England yang di bawah ekspektasi. Menyusul keputusan The Fed yang menaikkan suku bunga 75 bps, Rabu, langkah serupa juga dilakukan Swiss National Bank, Norges Bank dan Bank Indonesia, dan South African Reserve Bank.
Rusia mengumumkan wajib militer terbesar sejak Perang Dunia Kedua, meningkatkan kekhawatiran eskalasi perang di Ukraina. Kendala pasokan OPEC menambah dukungan pada harga minyak. Uni Eropa mempertimbangkan pembatasan harga minyak, pembatasan yang lebih ketat pada ekspor teknologi tinggi ke Rusia dan lebih banyak sanksi terhadap individu.
  • Harga minyak berjangka Brent naik 63 sen (0,7%) ke USD90,46 per barel.
  • Harga minyak berjangka WTI naik 55 sen (0,7%) jadi USD83,49 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi berakhir menguat, di tengah penurunan harga di pasar spot. Harga emas tertekan penguatan dolar dan imbal hasil US Treasury. Kebijakan  hawkish  The Fed - yang diikuti sejumlah bank sentral global - menyuramkan prospek emas. Kenaikan suku bunga The Fed yang sesuai ekspektsi mengangkat harga emas berjangka.
Investor juga mencermati data klaim awal untuk tunjangan pengangguran AS pekan lalu yang naik menjadi 213.000, di bawah ekspektasi 218.000. Harga logam lainnya; perak spot mendatar di USD19,58 per ounce, platinum turun 0,8% menjadi USD900,68, dan paladium naik 0,6% menjadi USD2.166,82.
  • Harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD1.671,20 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS naik 0,3% menjadi USD1.681,10 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)