Bursa Pagi: Global Berlawanan Arah, Asia Bergerak Variatif, Jalur IHSG masih Memerah
Tuesday, October 01, 2024       08:29 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia membuka sesi perdagangan Oktober 2024, Selasa (1/10), dengan bergerak variatif, berusaha melanjutkan kenaikan indeks acuan pada sesi perdagangan Wall Street yang melemah di bursa saham utama Eropa. Chairman The Fed Jerome Powell mengindikasikan bahwa pemotongan suku bunga 50 bps pada rapat September tidak diinterpretasikan sebagai langkah yang agresif pada rapat selanjutnya.
Dia Asia, pasar akan mencermati hasil survei Tankan kuartal III Bank of Japan, yang diperkirakan tidak berubah dari kuartal sebelumnya di posisi +13. Sentimen bisnis besar non-manufaktur pada Agustus lalu meningkat menjadi +34 dari +33 di kuartal II, mengalahkan ekspektasi +32.
Jepang juga melaporkan angka pengangguran Agustus turun menjadi 2,5% dari 2,7% di Juli, dan lebih rendah dari ekspektasi 2,6%.
Beberapa bursa saham Asia hari ini libur, termasuk Korea Selatan, Hongkong dan China merayakan Golden Week.
Mengawali sesi perdagangan hari ini indeks ASX 200, Australia dibuka turun 0,47%. Indeks berlanjut melorot 0,5% (-41,6 poin) menjadi 8.228,2 pada pukul 8:20 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang melonjak 1,53% (578,58 poin) ke level 38.498,13, setelah dibuka rebound 1,07% dan Topix meningkat 0,88%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih akan berusaha bertahan di atas level 7.500, setelah mengakhiri sesi perdagaangan kemarin dengan terperosok 2,2% ke level 7.527. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange anjlok 2,15% ke USD22,51.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih rawan terkoreksi, diwarnai aksi jual asing. Secara teknikal indeks masih berada di zona merah untuk menguji level 7.450.
Tim Riset Indo Premier berpendapat,
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir menghijau. Chairman Jerome Powell mengatakan The Fed tidak terburu-buru untuk menerapkan pemotongan suku bunga lebih lanjut. Ia memperkirakan dua kali lagi penurunan suku bunga, dengan total 50 bps tahun ini, jika ekonomi berkembang sesuai harapan. The Fed akan mempelajari lebih banyak data untuk ditinjau sebelum pertemuan November, diantaranya laporan klaim pengangguran dan  payrolls  bulanan, pekan ini.
S&P 500 dan Dow Jones membukukan lompatan kuartal III sebesar 5,5% dan 8,2%, Nasdaq melonjak 2,6%. Trader memperkirakan peluang penurunan 50 bps sebesar 35% pada November, menyusut dari sekitar 37% sebelum pidato Powell, menurut FedWatch Tool CME Group. Apple menjadi saham berkinerja terbaik, melompat 2,24%, Home Depot dan Chevron melonjak 1,42% dan 1,22%. Sedangkan Boeing menjadi saham berkinerkja terburuk, terjungkal 2,74%. Intel dan Nike anjlok 1,88% dan 1,16%.
  • Dow Jones IA naik tipis 0,04% (17,15 poin) di 42.330,15.
  • S&P 500 naik 0,42% (24,31 poin) menjadi 5.762,48.
  • Nasdaq Composite bertambah0,38% (69,58 poin) ke 18.189,17.

Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup menurun tajam. Presiden Christine Lagarde mengatakan ECB semakin yakin bahwa inflasi akan turun ke target 2% dan akan tercermin dalam langkah kebijakan berikutnya. Data awal inflasi Jerman pada September turun ke level terendah sejak Februari 2021 pada September. Imbal hasil obligasi zona euro turun. Ekonomi Inggris kuartal kedua tumbuh lebih lambat dari ekspektasi sebelumnya.
Namun indeks saham Eropa mencatatkan lonjakan lebih dari 2% pada kuartal kenaikan Juli-September, dan kenaikan bulanan ketiga berturut-turut. Indeks STOXX 600 merosot 0,98% ke 522,89. Saham pabrikan otomotif memimpin kejatuhan, ambles 4% setelah peringatan laba dari Stellantis dan Volkswagen. Saham Stellantis NV rontok 14,7%. Volkswagen terperosok 4,3%. Saham Rightmove, Inggris ambles 7,7%. Gerresheimer, Jerman rontok 18%. Raksasa pelayaran Denmark, Maersk, melesat 4%.
  • DAX 40 Jerman melorot 0,76% (-148,70 poin) ke 19.324,93.
  • FTSE 100 Inggris merosot 1,01% (-83,81 poin) ke 8.236,95.
  • CAC 40 Prancis anjlok 2,00% (-156,04 poin) ke level 7.635,75.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup menguat. Chairman Jerome Powell mengatakan data terbaru pertumbuhan ekonomi, tingkat tabungan, dan  personal income  menghilangkan beberapa "risiko penurunan". Dua kali pemotongan suku bunga dengan total 50 bps tahun ini "jika ekonomi berjalan seperti yang diprediksi." Trader mengurangi spekulasi bahwa the Fed akan memangkas suku bunga 50 bps pada pertemuan berikutnya. Powell
Pasar menunggu rilis indeks manufaktur ISM dan data  job openings  AS, Selasa, laporan non-manufaktur, Kamis, dan laporan ketenagakerjaan periode September, Jumat. Euro melemah, rilis data inflasi September, Jerman turun ke level terendah sejak Februari 2021. Broker besar, termasuk Goldman Sachs dan JPMorgan, memperkirakan ECB akan memangkas suku bunga 25 bps pada rapat 17 Oktober. Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,42% menjadi 100,86.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1141

0.0006

+0.05%

7:14 PM

Yen (USD-JPY)

143.47

-0.160

-0.11%

7:14 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3381

0.0006

+0.04%

7:14 PM

Rupiah (USD-IDR)

15,140

15.000

+0.10%

3:56 AM

Yuan (USD-CNY)

7.0187

0.0077

+0.11%

11:31 AM

Sumber : Bloomberg.com, 30/9/2024 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup sedikit berubah, tetapi membukukan kerugian kuartal III sebesar 17%. Ketakutan konflik yang meluas di Timur Tengah dapat membatasi pasokan minyak mentah, diredam oleh berkurangnya kekhawatiran akan permintaan global. Harga Brent dan WTI ambles 9% dan 7% pada September, serta rontok 17% dan 16% pada kuartal ketiga. Trader masih menyangsikan langkah stimulus China akan cukup untuk meningkatkan permintaan.
Rilis data aktivitas manufaktur China menyusut selama lima bulan berturut-turut dan sektor jasa melambat tajam sepanjang September. Israel meningkatkan serangan, yang menewaskan para pemimpin Hizbullah dan Hamas di Lebanon dan menghantam target-target Houthi di Yaman. Iran mungkin akan segera terlibat langsung dalam konflik Timur Tengah yang meluas. Prospek pemulihan produksi minyak Libya juga membebani pasar. Parlemen Libya sepakat untuk menyetujui pencalonan gubernur bank sentral baru.
  • Harga Brent kontrak November turun 21 sen ke USD71,77 per barel.
  • Harga WTI berjangka turun satu sen menjadi USD68,17 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup melemah, setelah reli yang didorong oleh pelonggaran moneter AS dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Harga emas telah melambung lebih dari 13% pada kuartal III, terbaik sejak awal 2020, dan mencapai titik tertinggi sepanjang masa di USD2.685,42. Analis mengatakan kenaikan harga emas batangan diredam aksi ambil untung dan lonjakan saham China.
Chairman The Fed Jerome Powell, memperkirakan perlambatan berkelanjutan dalam inflasi AS dapat menyebabkan pemangkasan suku bunga, dan akhirnya menghilangkan kendala aktivitas ekonomi "dari waktu ke waktu." Goldman Sachs menaikkan perkiraan harga emas menjadi USD2.900 per ounce dari USD2.700 per ons untuk awal 2025.Harga logam berharga lainnya; perak anjlok 1,7% ke USD31,08 per ounce, platinum ambles 2,2% ke level USD977,90, dan paladium tergelincir 1,5% menjadi USD996,00.
  • Harga emas spot merosot 0,9% ke level USD2.634,75 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS turun 0,3% di USD2.659,40 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)