Bursa Pagi: Beranjak Keluar dari Tekanan Global, Asia Dibuka Mixed, Wait and See akan Memukul IHSG
Friday, March 14, 2025       08:26 WIB

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (14/3), bursa saham Asia dibuka mixed, berusaha keluar dari tren kemerosotan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham utama Eroap dan Wall Street. Presiden AS, Donanld Trump mengancam akan memberlakukan tarif 200% untuk impor minuman keras dari Uni Eropa mulai 2 April nanti, sebagai balasan atas penerapan tarif 50% impor wiski dari AS oleh Uni Eropa.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,41%. Indeks naik 0,43% (33,71 poin) menjadi 7.782,8 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Seatan dibuka cenderung mendatar dan Kosdaq naik 0,61%. Kospi berlanjut melemah 0,19% menjadi 2.568,65.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang naik 0,42% (150,75 poin) menjadi 36.940,77, setelah dibuka mendatar dan Topix juga bergerak flat.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih akan menghadapi tekanan net sell asing, setelah mengakhirisesi perdagangan kemarin dengan melamah 0,26% menjadi 6.647. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange melorot 0,83% ke USD16,73.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih berisiko terkoreksi, selama pasar masih diwarnai berlanjutnya aksi  wait and see  di tengah  net sell  asing. Secara tenikal, indeks cenderung berlanjut melemah setelah gagal  break resist  di 6.700 pada sesi perdagangan kemarin. Indeks berpeluang  rebound  dengan pola yang lebih menjanjikan, yaitu  inverted head and shoulders  dengan  neckline  pada level 6.900, setelah menembus level  resistance  di 6.700.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir merosot. Aksi jual melanda Wall Street. Rilis data inflasi (IHK dan IHP) yang dingin, dibayangi kekhawatiran bahwa eskalasi perang dagang AS, dinilai akan memicu kembali inflasi dan mendorong ekonomi ke dalam resesi. Uni Eropa membalas tarif AS terhadap baja dan aluminium dengan mengenakan pajak 50% terhadap impor wiski dari AS. Trump kembali mengancam akan mengenakan tarif 200% terhadap impor anggur dan minuman beralkohol dari Eropa.
Di antara 11 sektor utama S&P 500, semua kecuali utilitas berakhir melorot, dipimpin kejatuhan saham sektor jasa komunikasi dan  consumer discretionary.  Intel melambung 14,6%, tapi Adobe rontok 13,9%. Pengecer diskon Dollar General melejit 6,8%. Kejatuhan saham teknologi dan megacap terkait teknologi menyeret Nasdaq. Indeks Transportasi Dow Jones, yang dipandang sebagai barometer kesehatan ekonomi AS, berakhir 18,9% di bawah rekor penutupan tertingginya pada 25 November, mengarah ke  bear market .
  • Dow Jones Industrial Average anjlok 1,30% (-537,36 poin) ke 40.813,57.
  • S&P 500 tergerus 1,39% (-77,78 poin) ke posisi 5.521,52.
  • Nasdaq Composite terperosok 1,96% (-345,44 poin) ke level 17.303,01.

Bursa saham utama Eropa tadi malam juga berakhir di zona merah. Trump mengancam akan mengenakan tarif 200% pada produk alkohol dari Uni Eropa, jika UE tidak menghapus tarif 50% pada impor wiski dari AS. Parlemen Jerman mulai membahas dana 500 miliar euro untuk infrastruktur dan perubahan besar peraturan pinjaman. Moskow menyetujui proposal gencatan senjata AS menghendaki banyak detail penyelesaian. Indeks STOXX 600 melemah 0,15% menjadi 540,44.
Saham produsen minuman keras berguguran Pernod Ricard dan Campari ambles 4% dan 4,3%. Hennessy LVMH drop 1,1%. Sektor makanan dan minuman turun 0,2%. Saham produsen mobil dan suku cadang anjlok 1,7%, memimpin kejatuhan sektoral. Stellantis dan Valeo terperosok 2,3% dan 6,4%. Produsen truk Eropa bertumbangan; Daimler Truck ambles 4,4%. Volvo dan Traton terperosok 2,2% dan 2,6%. Sektor telekomunikasi melonjak 1,4%.  Healthcare  naik 0,5%, didorong lompatan 3,4% Novo Nordisk.
  • DAX 40 Jerman turun 0,48% (-109,26 poin) jadi 22.567,14.
  • CAC 40 Prancis melorot 0,64% (-50,75 poin) ke 7.938,21.
  • FTSE 100 Inggris naik tipis 0,02% (1,60 poin) di 8.542,56.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup menguat. Investor mengonsolidasikan posisi setelah aksi jual  greenback  sejak awal pekan. Tapi prospek dolar dinilai tetap lemah di tengah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan dan resesi akibat kebijakan perdagangan AS yang memicu perang dagang global. Rilis IHP AS, periode Februari sejalan dengan data IHK yang lebih rendah. Namun prospek perang tarif dinilai tidak mungkin membuat harga tetap rendah.
Euro melemah, meski rencana perubahan fiskal Jerman memberikan dukungan tambahan bagi euro. Majelis rendah parlemen Jerman segera membahas dana infrastruktur 500 miliar euro dan perubahan aturan besaran utang guna memperkuat pertahanan. Yen menguat didorong ekspektasi suku bunga Jepang yang lebih tinggi akhir tahun ini, kendati Bank of Japan diprediksi tidak akan mengubah suku bunga dalam rapat pekan depan. Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,2% menjadi 103,80.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0852

0.0000

0.00%

7:17 PM

Yen (USD-JPY)

147.89

0.0800

+0.05%

7:17 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2951

-0.0001

-0.01%

7:17 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,428

-24.000

-0.15%

3:59 AM

Yuan (USD-CNY)

7.2432

0.0052

+0.07%

2:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, 13/3/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi berakhir meorost. Pasar mengkkhawatirkan kondisi ekonomi makro, termasuk risiko perang tarif antara AS dan mitra dagangnya yang dapat memukul permintaan global. Analis mengatakan perang tarif adalah faktor utama yang membebani persepsi pasar terhadap pertumbuhan permintaan minyak pada 2025 Usulan AS untuk gencatan senjata Rusia-Ukraina tetap dalam ketidakpastian.
Laporan terbaru Badan Energi Internasional (IEA) menyebutkan, pasokan minyak global berpotensi melebihi permintaan sekitar 600.000 bph tahun ini. Permintaan global diperkirakan naik hanya 1,03 juta bph, turun 70.000 bph dari estimasi bulan lalu. Kekhawatiran penurunan permintaan bahan bakar jet semakin membebani pasar. Analis JP Morgan mengatakan data Badan Keamanan Transportasi AS memperlihatkan "volume penumpang untuk Maret melorot 5% yoy," setelah stagnan pada Februari".
  • Harga Brent berjangka anjlok USD1,07 (-1,5%) ke USD69,88 per barel.
  • Harga WTI berjangka menukik USD1,13 (-1,7%) ke USD66,55 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup menguat menuju USD3.000 per ounce. Meningkatnya ketidakpastian tarif dan spekulasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed mendongkrak harga emas. Harga emas sudah melejit hampir 14% sepanjang tahun ini setelah melambung 27% pada 2024. Gejolak kebijakan perdagangan AS membantu mengangkat emas. Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengatakan resesi "bermanfaat" bagi kebijakan ekonomi Trump.
Rilis IHP AS tidak berubah pada Februari, sementara IHK hanya naik 0,2% setelah meningkat 0,5% pada Januari. Rapat kebijakan The Fed, Rabu pekan depan, diperkirakan akan mempertahankan suku bunga dalam kisaran 4,25-4,50%.Kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, naik menjadi 907,82 metrik ton pada 25 Februari, tertinggi sejak Agustus 2023. Harga perak spot melonjak 1,4% ke USD33,69 per ounce, platinum naik 0,6% ke USD990,25. Paladium meningkat 0,9% ke USD956,99.
  • Harga emas di pasar spot melonjak 1,6% ke USD2.979,76 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS meningkat 1,5% ke USD2.991,3 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)