Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Selasa (10/6), dibuka cenderung menguat melanjutkan tren kenaikan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham Wall Street. Investor menanti rincian lebih lanjut perundingan dagang AS-China, yang dijadwalkan memasuki hari kedua.
Pembicaraan dagang AS-China di London, mulai Senin kemarin, dihadiri Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer, dan beberapa pejabat Chuna yang dipimpin Wakil Perdana Menteri He Lifeng.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,32%. Indeks berlanjut naik 0,54% (45,7 poin) menjadi 8.561,4 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka naik 0,32% dan Kosdaq bertambah 0,28%. Kospi berlanjut naik 0,41% menjadi 2.867,55.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bertambah 0,52% (198,43 poin) ke 38.287, setelah dibuka meningkat 0,51% dan Topix naik 0,3%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan berpeluang melanjutkan tren kenaikan namun berisiko berbalik arah terseret net sell asing. IHSG mengakhiri sesi perdagangan pekan lalu dengan meningkat 0,63% ke 7.113. Harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF ( EIDO ), di New York Stocks Exchange naik 0,59% menjadi USD18,59.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih rawan berbalik terkoreksi mengganjal potensi laju indeks. Secara teknikal indeks masih tertahan oleh MA200 sehingga rawan berbalik terkoreksi ke bawah 7.100, namun tetap berpeluang menuju 7.150.
Analis Indo Premier berpendapat, berlanjutnya reli di bursa saham global - seiring potensi membaiknya ketegangan tarif - IHSG sukses rebound dari support bull market pullback di MA20 sehingga berpotensi untuk kembali melanjutkan tren bullish .
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup bervariasi. Pasar mencermati kelanjutan negosiasi dagang AS-China. Fokus investor pekan ini tertuju pada data inflasi AS dan arah kebijakan suku bunga The Fed. Investor secara luas memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah minggu depan. Amazon mengumumkan rencana investasi sebesar USD20 miliar di Pennsylvania untuk memperluas infrastruktur pusat data, mendukung ekspansi kecerdasan buatannya.
S&P 500 mencatat kenaikan tipis, didorong oleh lonjakan saham Amazon dan Alphabet lebih dari 1%. Enam dari sebelas sektor di S&P 500 mengalami penurunan, dipimpin penurunan sektor utilitas (-0,66%) dan keuangan (-0,55%). Saham Apple anjlok 1,2% setelah presentasinya tidak cukup mengesankan oleh investor. Saham Warner Bros Discovery terperosok sekitar 3% setelah mengumumkan rencana pemisahan unit bisnisnya. McDonald's melorot 0,8%. Robinhood anjlok hampir 2%.
- S&P 500 naik tipis 0,09% (5,52 poin) di posisi 6.005,88.
- Nasdaq Composite menguat 0,31% (61,28 poin) ke 19.591,24.
- Dow Jones Industrial Average berkurang 1,11 poin di 42.761,76.
Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup melemah. Investor berhati-hati menunggu hasil pembicaraan dagang AS-China di London. Investor menghindari spekulasi di tengah ketidakpastian yang tinggi. Aktivitas perdagangan berkurang karena libur di beberapa negara Eropa, seperti Swiss dan Norwegia. Sejumlah data ekonomi, termasuk angka PDB dan angka pengangguran Inggris akan dirilis pekan ini. China menyatakan kesediaannya mempercepat ekspor rare earth ke Uni Eropa.
Indeks STOXX 600 turun tipis 0,07% menjadi 553,24. Sektor utilitas menjadi salah satu sektor yang paling tertekan, seiring turunnya obligasi zona euro. Saham Spectris melambung lebih dari 60% setelah menerima tawaran akuisisi dari Advent. Saham WPP terperosok 2,7% usai CEO Mark Read umumkan rencana pensiun pada akhir 2025. Pabrikan otomotif - sektor yang rentan terhadap gangguan pasokan tanah jarang - tidak mengalami perubahan.
- DAX 40 Jerman turun 0,54% (-130,14 poin) ke 24.174,32.
- FTSE 100 Inggris turun tipis 0,06% (-5,63 poin) di 8.832,28.
- CAC 40 Prancis berkurang 0,17% (-13,40 poin) di 7.791,47.
Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi berakhir melemah. Pelaku pasar berhati-hati menjelang perundingan dagang AS-China di London. Negosiasi terjadi di tengah tekanan ekonomi di kedua negara, termasuk deflasi di China dan ketidakpastian perdagangan di AS. Data menunjukkan ekspor China melambat ke level terendah tiga bulan pada Mei, sementara deflasi gerbang pabrik mencapai level terburuknya dalam dua tahun. Ekspor China ke AS anjlok tajam (-34,5%) pada Mei,
Pasar menantikan data inflasi AS pada Rabu untuk melihat arah kebijakan The Fed ke depan. Ekspektasi pasar masih mengarah pada pemangkasan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada akhir 2024, dengan peluang tertinggi terjadi pada Oktober. Euro dan poundsterling menguat terhadap dolar AS. Dolar juga melemah terhadap yen, yang mendapat dukungan dari rencana Jepang membeli kembali obligasi jangka panjang. Indeks Dolar (indeks DXY) melemah 0,2% menjadi 98,942.
Kurs spot dolar
Currency | Value | Change | % Change | Time (ET) |
Euro (EUR-USD) | 1.1422 | 0.0000 | 0.00% | 7:12 PM |
Yen (USD-JPY) | 144.63 | 0.0600 | +0.04% | 7:11 PM |
Poundsterling (GBP-USD) | 1.3552 | 0.0001 | +0.01% | 7:11 PM |
Rupiah (USD-IDR) | 16,291 | 6.000 | +0.04% | 3:59 AM |
Yuan (USD-CNY) | 7.1795 | -0.0131 | -0.18% | 2:59 PM |
Sumber : Bloomberg.com, 10/6/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi berakhir naik ke level tertinggi dalam beberapa pekan. Pelemahan dolar AS dan harapan kemajuan perundingan dagang AS-China di London mendoring harga minyak. Sentimen juga terdorong oleh ekspektasi bahwa kesepakatan dagang akan mendukung ekonomi global dan permintaan energi. Namun, analis memperingatkan reli harga bersifat teknikal dan bisa mereda tanpa kabar positif lebih lanjut.
Data terbaru menunjukkan ekspor dan impor minyak China melemah pada Mei, memperburuk tekanan pada ekonominya. Meski begitu, pasar tetap fokus pada potensi kesepakatan dagang ketimbang kekhawatiran jangka pendek. Produksi OPEC naik 150.000 bph pada Mei, namun masih di bawah target, dipimpin oleh peningkatan dari Arab Saudi. Investor menunggu hasil negosiasi AS-China sebagai penentu arah harga.
- Harga Brent berjangka melaju 57 bsen (0,9%) ke USD67,04 per barel.
- Harga WTI berjangka meningkat 71 sen (1,1%) ke USD65,29 per barel.
Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi juga ditutup naik. Pelemahan dolar AS dan perhatian pasar terhadap perundingan dagang AS-China mengangkat harga emas. Investor mencermati pembicaraan tarif dan pembatasan perdagangan AS-China di London. Meski potensi kesepakatan bisa menekan emas dalam jangka pendek, namun ketidakpastian ekonomi dan suku bunga rendah tetap mendukung emas.
Ketegangan geopolitik, termasuk konflik Rusia-Ukraina terus mempertahankan daya tarik emas sebagai aset safe haven. Pasar menanti data inflasi AS pekan ini sebagai petunjuk arah kebijakan suku bunga The Fed. Bank sentral China kembali menambah cadangan emas pada Mei. Harga logam berharga lainnya; perak spot melonjak 2,1% ke USD36,71 per ounce, paladium melompat 3% ke posisi USD1.077,64, dan platinum meloncat 3,7% ke level USD1.212,82.
- Harga emas spot meningkat 0,8% ke USD3.335,02 per ounce.
- Harga emas berjangka AS menguat 0,2% di USD3.354,9 per ounce.
(AFP, CNBC , Reuters)