Bursa Pagi: Asia Dibuka Memerah, Adang Peluang Laju IHSG
Wednesday, July 10, 2024       08:23 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Rabu (10/7), dibuka melemah, melanjutkan tren penurunan indeks pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa, meski menguat di bursa saham Wall Street.
Di hadapan Kongres AS, Chairman Federal Reserve, Jerome Powell memberi sinyal kehati-hatian dalam mempertahankan suku bunga pada tingkat yang terlalu tinggi, "terlambat atau terlalu sedikit mengurangi pembatasan kebijakan dapat melemahkan aktivitas ekonomi dan lapangan kerja."
Investor akan mencermati rilis data inflasi Juni di China dan Jepang. Inflasi China diperkirakan akan sedikit meningkat menjadi 0,4%, dari 0,3% di Mei, meskipun indeks harga produsen diperkirakan turun 0,8%, setelah merosot 1,4% pada Mei lalu.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penurunan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,28%. Indeks berlanjut melorot 0,55% (-43,3 poin) ke posisi 7.786,4 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan turun 0,25%, dan Kosdaq turun 0,2%. Kospi berlanjut turun tipis 0,09% di posisi 2.864,74.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang turun tipis 0,06% (-25,73 poin) di posisi 41.554,44, setelah dibuka sedikit berkurang, dan Topix bergerak cenderung mendatar.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka naik 0,52% (90,27 poin) menjadi 17.613,5 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shangai Composite, China turun 0,35% menjadi 2.949,03.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih berpotensi menguat, namun rawan mengalami koreksi, setelah berhasil mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan kenaikan 0,26% menjadi 7.269. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange meningkat 0,81% ke posisi USD20,01.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini akan bervariasi dengan kecenderungan menanjak didukung aksi beli asing, namun rawan mengalami koreksi dibayangi sentimen negatif terkait penurunan harga mayoritas komoditas. Secara teknikal, posisi indeks saat ini berada di akhir gelombang pergerakan, di tengah tren penurunan volume transaksi harian.
Tim Riset IndoPremier berpendapat, ditutupnya Bursa Wall Street secara bervariasi memiliki potensi untuk membawa IHSG kembali ke zona hijau. Adanya penguatanUSD-IDR yang ditutup di level Rp16.244 juga turut mendorong gairah pasar.
IHSG diprediksi akan bergerak menguat dengan rentang support 7.160 dan resistance 7.380.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir variatif. Di depan Kongres AS, Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan kendati inflasi masih di atas target  soft-landing  2%, namun terlihat membaik, data yang lebih baik akan memperkuat dasar untuk penurunan suku bunga. Namun Powell menegaskan bahwa ia tidak memberi sinyal apa pun tentang tindakan bank sentral di masa mendatang. Pasar menunggu rilis indeks harga konsumen dan harga produsen AS, Kamis dan Jumat.
S&P 500 dan Nasdaq kembali mencatat rekor penutupan tertinggi, didorong lompatan 2,5% saham Nvidia. Tesla melejit 3,7%, Microsoft anjlok 1,4%. JPMorgan dan Wells Fargo melonjak lebih dari 1%, Citi melesat 2,8% jelang rilis kinerja kuartal II.  Reuters   melaporkan bahwa  the Fed sedang mempertimbangkan perubahan aturan yang memungkinkan penghematan modal bank-bank besar hingga miliaran dolar. Tempus melejit hampir 4%.
  • S&P 500 naik tipis 0,07% (4,13 poin) di posisi 5.576,98.
  • Nasdaq Composite menguat 0,14% (25,55 poin) menjadi 18.429,29.
  • Dow Jones Industrial Average turun 0,13% (-52,82 poin) ke 39.291,97.

Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup turun, terseret kejatuhan saham Prancis karena ketidakpastian politik yang masih menghantui pasar. Para pemimpin sayap kiri dan kelompok sentris berlomba menyusun pemerintahan baru. Investor mencermati testimoni Powell di depan Kongres AS yang mengatakan inflasi membaik dalam beberapa bulan terakhir dan "data yang lebih baik akan memperkuat" alasan untuk kebijakan moneter yang lebih longgar.
Di Eropa, anggota dewan ECB Fabio Panetta mengatakan bank sentral dapat terus memangkas suku bunga secara bertahap tanpa membahayakan penurunan inflasi saat ini. Indeks STOXX 600 merosot 0,9% ke 511,76. perangkat lunak Prancis, Dassault Systemes ambles 5,1%, menyeret kejatuhan sektor teknologi 1,6%. BP terjungkal 4,2% mendorong penurunan sektor minyak dan gas 1,5%.Saham farmasi, Indivior longsor hampir 36%.
  • CAC 40 Prancis anjlok 1,56% (-118,79 poin) ke level 7.508,66.
  • DAX 40 Jerman merosot 1,28% (-235,86 poin) ke 18.236,19.
  • FTSE 100 Inggris turun 0,66% (-53,68 poin) menjadi 8.139,81.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup menguat, Powell mengakui laju inflasi dan pasar kerja AS sudah mendingin, tetapi ia tidak memberikan sinyal yang jelas bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga. Tetapi Powell tidak memberikan pandangan  dovish  seperti diekspektasikan sejumlah pelaku pasar. Indeks Dolar (Indeks DXY), naik 0,15% menjadi 105,13.
Rilis indeks harga konsumen AS periode Juni, Kamis besok, diperkirakan naik 0,1%, sementara harga inti meningkat 0,2%, sehingga kenaikan tahunan menjadi 3,1% dan 3,4%. Euro melemah karena ketidakpastian politik di Prancis. Anggota governing council Fabio Panetta, ECB dapat terus memangkas suku bunga secara bertahap tanpa membahayakan penurunan inflasi. Yen juga melemah, beberapa pelaku pasar mendesak Bank of Japan untuk memperlambat pembelian obligasinya.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0816

0.0003

+0.03%

7:24 PM

Yen (USD-JPY)

161.35

0.0200

+0.01%

7:24 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2789

0.0003

+0.02%

7:25 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,251

-6.500

-0.04%

3:56 AM

Yuan (USD-CNY)

7.2726

0.0045

+0.06%

2:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, 9/7/2024 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup melorot lebih dari 1%. Gangguan pasokan akibat Badai Beryl kemungkinan tidak akan berkepanjangan. Kerusakan akibat badai di Texas lebih sedikit daripada yang dikhawatirkan. Pantai Teluk AS mengalami dampak minimal setelah Beryl melemah menjadi badai tropis. Pelabuhan pengiriman minyak utama Texas akan dibuka kembali pada Selasa, dan beberapa fasilitas kembali meningkatkan produksi.
Texas menyumbang lebih dari 40% minyak mentah AS, produsen utama dunia. Reaksi investor minyak terhadap komentar Chairman The Fed Jerome Powell dalam sidang Kongres, cenderung beragam. Pelaku pasar juga mengamati situasi di Timur Tengah. Harapan kemungkinan kesepakatan gencatan senjata di Gaza dapat mengurangi kekhawatiran gangguan pasokan minyak mentah global.
  • Harga Brent berjangka anjlok USD1,09 (-1,3%) ke USD84,66 per barel.
  • Harga WTI berjangka merosot 92 sen (-1,1%) jadi USD81,41 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup menguat, meski dolar dan imbal hasil obligasi AS naik. Investor menantikan rilis data inflasi AS periode Juni, pekan ini, untuk kejelasan lebih lanjut tentang jalur suku bunga The Fed. Data ekonomi Amerika terkini menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja, memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral AS akan segera mulai memangkas suku bunga.
Namun, Chairman Powell mengatakan, inflasi masih di atas target bank sentral sebesar 2%, tetapi membaik dalam beberapa bulan terakhir. Data yang lebih baik akan memperkuat alasan untuk pemangkasan suku bunga.cHarga logam berharga lainnya; harga perak spot menguat 0,1% di USD30,80 per ounce, platinum anjlok 1,3% ke USD983,51, dan paladium ambles 2,8% ke level USD980,50.
  • Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi USD2.363,64 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS menguat 0,2% di USD2.367,90 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)