Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (10/1), bursa saham Asia dibuka cenderung turun, belum mampu melanjutkan tren kenaikan indeks padasei penutupan bursa saham utama Eropa. Bursa saham Wall Street tutup karena libur hari berkabung nasional untuk mantan Presiden AS Jimmy Carter.
Investro mencermati rilis data belanja riil rumah tangga Jepang, November lalu yang mencatatkan penurunan 0,4% yoy, lebih rendah dari ekpektasi penurunan 0,6%. Penurunan tersebut juga jauh lebih baik ketimbang Oktober lalu yang mencapai 1,3%.
Sementar itu, rata-rata pendapatan riil rumah tangga Jepang, November lalu, mencapai 514.409 yen (USD3.252,98), naik 0,7% yoy.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan pergerakan indeks ASX 200, Australia yang sedikit berada di bawah garis mendatar. Indeks berlanjut turun 0,49% (-41 poin) menjadi 8.288,2 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka menguat 0,21%, tapi Kosdaq melemah 0,14%. Kospi berlanjut melemah 0,12% di 2.518,93.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang merosot 1,01% (-400,29 poin) ke 39.204,8, setelah dibuka turun 0,41% dan Topix berkurang 0,27%
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih akan menghadapi tekanan jual, namu berpotesi menguat, setelah mengakhiri sesi perdaganag kemarin denagn melemah 0,22% menjadi 7.064.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG berpeluang berbalik menguat, namun masih berisiko didominasi transaksi jual. Secara teknikal, pergerakan indeks yang masih di atas kisaran level support yang berada di bawah 7.050, masih berpotensi menguci level resistance di atas 7.100.
Eropa dan Amerika Serikat
Bursa saham utama Eropa tadi malam berakhir di zona hijau. Perdagangan agak lesu karena Wall Street tutup di hari berkabung nasional bagi mantan Presiden AS Jimmy Carter. Pasar tetap mewaspadai ketidakpastian kebijakan moneter dan rencana tarif AS. Penjualan ritel zona euro sepanjang November tumbuh di bawah ekspektasi, mengonfirmasi bahwa konsumsi masih lesu. Imbal hasil obligasi Jerman 10 tahun turun dari level tertinggi, tapi yield obligasi Inggris menyentuh level tertinggi baru.
Indeks STOXX 600 naik 0,42% menjadi 515,84. Bursa regional utama berakhir variatif. Sektor sumber daya dasar melonjak 1,5%. Saham perusahaan pertambangan di bursa London seperti Antofagasta, Anglo American, dan Rio Tinto mmelompat antara 1,5% dan 3,3%. Saham healthcare melaju 1%. Sektor ritel Inggris terpukul. Saham B&M terjungkal 8,5%. Marks & Spencer dan Greggs rontok 8,4% dan 15,8%. Saham Ambu melejit 5,6%.
- FTSE 100 meningkat 0,83% (68,66 poin) ke 8.319,69.
- CAC 40 Prancis naik 0,51% (37,86 poin) menjadi 7.490,28.
- DAX 40 Jerman turun tipis 0,06% (-12,84 poin) di 20.317,10.
Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia mengakhiri sesi perdagangan Kamis dengan menguat. Imbal hasil US Treasury 10-tahun mencapai level tertinggi delapan setengah bulan di 4,73%, dipicu kekhawatiran kebijakan tarif Trump. Data pasar tenaga kerja terbaru dan risalah rapat Desember the Fed memperkuat kekhawatiran akan berlanjutnya inflasi tinggi. Investor akan mencermati rilis data penggajian pemerintah, Jumat ini.
Pelemahan poundsterling dan euro terus berlanjut. Inggris berada dalam tekanan karena kekhawatiran atas kebijakan Trump mendorong biaya pinjaman pemerintah yang lebih tinggi. Yen menguat terhadap dolar. Data upah riil Jepang yang disesuaikan dengan inflasi turun selama empat bulan berturut-turut pada November, terbebani harga yang lebih tinggi bahkan ketika gaji pokok tumbuh pada laju tercepat dalam lebih dari tiga dekade.
Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,12% menjadi 109,15.
Kurs spot dolar
Currency | Value | Change | % Change | Time (ET) |
Euro (EUR-USD) | 1.0300 | 0.0000 | 0.00% | 6:17 PM |
Yen (USD-JPY) | 158.07 | -0.0700 | -0.04% | 6:18 PM |
Poundsterling (GBP-USD) | 1.2309 | 0.0001 | +0.01% | 6:17 PM |
Rupiah (USD-IDR) | 16,217.00 | 6.500 | +0.04% | 2:58 AM |
Yuan (USD-CNY) | 7.3322 | 0.0006 | +0.01% | 1:58 PM |
Sumber : Bloomberg.com, 9/1/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea ditutup melesat 1%, Kamis kemarin. Cuaca dingin melanda sebagian wilayah AS dan Eropa, sehingga meningkatkan permintaan bahan bakar musim dingin. Analis JP Morgan memperkirakan, untuk setiap penurunan suhu satu derajat Fahrenheit di bawah rata-rata 10 tahunnya di AS, Eropa, dan Jepang, permintaan minyak pemanas dan propana meningkat sebesar 113.000 bph.
Kondisi musim dingin yang ekstrem juga bisa menyebabkan gangguan pasokan minyak karena pembekuan sementara dan pemotongan produksi. Sebagian kawasan Texas timur hingga Virginia barat terancam badai musim dingin yang mencakup sebagian besar wilayah Arkansas, Tennessee, dan Kentucky. Minyak solar dengan sulfur ultra-rendah diperdagangkan USD2,38 per galon, tertinggi sejak 8 Oktober.
- Harga Brent berjangka melaju 76 sen (1%) ke USD76,92 per barel.
- Harga WTI berjangka naik 60 sen (0,82%) ke USD73,92 per barel.
Harga emas berjangka berakhir turun pada penutupan perdagangan Kamis malam. Aksi ambil untung melanda emas setelah mencapai puncak hampir empat minggu pada sesi terakhir, setelah laporan ketenagakerjaan swasta AS yang lebih lemah dari perkiraan. Fokus pasar beralih ke rilis laporan pekerjaan AS Jumat ini. Risalah rapat Desember The Fed menunjukkan, para pejabat sepakat bahwa inflasi AS kemungkinan akan melambat, tapi risiko kenaikan harga tetap kuat karena potensi dampak kebijakan Trump.
Trump akan menjabat pada tanggal 20 Januari dan usulan tarif serta kebijakan proteksionisnya diperkirakan akan memicu inflasi. Bursa (ETF) emas yang didukung secara fisik, mencatatkan arus masuk dana untuk pertama kalinya dalam empat tahun, meskipun kepemilikan mereka turun sebesar 6,8 metrik ton, kata World Gold Council. Harga logam berharga lainnya; perak spot mendatar pada USD30,12 per ounce, platinum turun 0,3% menjadi USD952,95, dan paladium melemah 0,2% di USD926,50.
- Harga emas spot melemah 0,1% menjadi USD2.659,62 per ounce.
- Harga emas berjangka AS naik 0,2% di USD2.678,30 per ounce.
(AFP, CNBC , Reuters)
ihsg, ftse, dax, cac, s&p, asx, kospi, nikkei indeks, indeks dxy, harga minyak, brent, wti, harga emas, msci, hang seng, shanghai composite, topix, kosdaq,