Bursa Ekuitas Eropa Tersungkur di Tengah Kekhawatiran Resesi yang Dalam
Friday, September 23, 2022       03:40 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa tersungkur, Kamis, karena kekhawatiran resesi meningkat setelah Federal Reserve kembali menaikkan suku bunga yang agresif dan mengisyaratkan peningkatan lebih lanjut dalam perjuangannya melawan inflasi.
Indeks pan-Eropa Stoxx 600 ditutup anjlok 1,79% atau 7,29 poin menjadi 399,76, level terendah sejak Februari 2021, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Kamis (22/9) atau Jumat (23/9) dini hari WIB.
Penurunan tersebut dipimpin saham teknologi dan real estat yang sensitif terhadap suku bunga, yang masing-masing merosot lebih dari 4%, dengan yang terakhir mencapai posisi terendah lebih dari dua tahun.
Bursa regional utama juga bertumbangan. Di Jerman, Indeks DAX melorot 1,84% atau 235,52 poin menjadi 12.531,63, FTSE 100 Inggris menyusut 1,08% atau 78,12 poin menjadi 7.159,52, dan CAC Prancis kehilangan 1,87% 112,83 poin menjadi 5.918,50.
The Fed mengisyaratkan kenaikan lebih lanjut setelah kembali menaikkan sebesar 75 basis poin, ketiga sepanjang tahun ini, pada Rabu, dan terdengar kurang berharap terjadi  soft-landing  bagi ekonomi Amerika Serikat.
Pasar memperhitungkan beberapa keputusan bank sentral minggu ini, termasuk pergerakan  hawkish  dari Swedia, Swiss, Inggris, dan intervensi di Jepang.
"(Penurunan Kamis) adalah tindak lanjut dari pertemuan Federal Reserve tadi malam (Rabu waktu setempat)," kata Giles Coghlan, Kepala Analis HYCM . "Pasar mencoba mencerna semua tindakan bank sentral dalam 24 jam terakhir."
"Trader saham melihat suku bunga yang lebih tinggi datang, tidak hanya di Amerika tetapi juga Inggris dan Eropa. Jadi tidak ada banyak alasan bagi trader saham untuk menerima dorongan."
Anggota dewan Bank Sentral Eropa, Isabel Schnabel, mengatakan suku bunga perlu terus naik karena inflasi masih terlalu tinggi, bahkan ketika zona euro menghadapi penurunan ekonomi.
Stoxx 600 menatap penurunan bulan kedua berturut-turut karena Eropa juga bergulat dengan krisis energi dan biaya hidup di tengah perang Rusia-Ukraina yang menghambat aliran gas. Dengan potensi pemadaman listrik selama musim dingin, analis memperkirakan resesi yang lebih dalam bagi kawasan euro.
Data yang dirilis Kamis menunjukkan indeks kepercayaan konsumen zona euro jatuh lebih dari ekspektasi di 3,8 poin pada September dari Agustus.
"Dalam jangka yang sangat pendek kami sangat bearish pada saham zona euro...karena mereka memiliki risiko besar selama musim dingin dalam hal energi dan geopolitik," kata Xavier Chapard, analis La Banque Posttale Asset Management.
Indeks FTSE 100 London tergelincir setelah Bank of England menaikkan suku bunga sebesar 50 bps dan mengatakan akan terus "merespons dengan kuat, seperlunya" terhadap inflasi, meski ekonomi memasuki resesi.
Saham travel and leisure tersungkur 3,2%, dengan grup hotel Prancis Accor jatuh 6,9% setelah mendapatkan downgrade dari JPMorgan menjadi "underweight" di tengah kekhawatiran tentang profitabilitas.
Bank Spanyol, Sabadell, melambung 5,0% setelah menerima tawaran indikatif dari Worldline Prancis, Nexi Italia, dan perusahaan Amerika, Fiserv, bagi divisi pembayarannya, yang menurut sumber bernilai hingga 400 juta euro. (ef)

Sumber : Admin