Bursa Siang: Aksi Jual Global Tekan Saham Asia, IHSG Juga Suram
Friday, September 30, 2022       11:43 WIB

Ipotnews - IHSG terjungkal lagi ke zona merah pada finis perdagangan sesi I hari Jumat (30/9). IHSG terkoreksi 0,50% (35 poin) ke level 7.001. Pelemahan IHSG dimotori sektor saham teknologi yang melemah 1,65 persen. Sementara sektor kesehatan menjadi sektor yang menguat sendirian, naik 0,11 persen.
Total nilai transaksi sebesar Rp7,45 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 155,63 juta lot saham. Rupiah naik 0,10% terhadap USD ke level Rp15.247 (11.30 AM).
Indeks LQ45 -0,28% ke 1.006.
Indeks IDX30 -0,25% ke 532.
Indeks IDX80 -0,44% ke 141.
Indeks JII -0,36% ke 609.
Indeks Kompas100 -0,48% ke 1.251.
Indeks SMinfra18 -0,42% ke 337.
Top Gainer LQ45: , , , , , , .
Top Loser LQ45: , , , , , , .
Saham teraktif: , , , , , , .
Bursa Asia
Market saham di Asia-Pasifik jatuh pada hari Jumat (30/9), hari terakhir kuartal ketiga, menyusul aksi jual lagi di Wall Street semalam. Data aktivitas pabrik resmi China secara tak terduga menguat pada bulan Agustus, mengalahkan perkiraan.
Di Jepang, Nikkei 225 tergelincir 2,04% dan Indeks Topix turun 1,86%. Indeks S&P/ASX 200 di bursa Australia kehilangan 1,18%.
Indeks Hang Seng di Hong Kong sedikit lebih rendah. Sedangkan Indeks Hang Seng Tech turun 1,23%. Indeks Shanghai Composite di bursa daratan China turun 0,21%, dan Indeks Komponen Shenzhen 0,553% lebih rendah.
Kospi di Korea Selatan turun 0,14% dan Kosdaq turun 0,24%. Indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,31%.
Di pasar saham AS, Indeks S&P 500 mencapai level terendah baru untuk tahun ini dan juga mencapai penutupan terendah baru. Indeks turun 2,1% untuk mengakhiri sesi di 3.640. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average merosot 458,13 poin atau 1,54% menjadi 29.225. Nasdaq Composite yang berteknologi tinggi kehilangan 2,84% menjadi 10.737.
"Risiko geopolitik dan inflasi tidak mereda, dan aset berisiko mengambil tekanan karena ekspektasi pertumbuhan yang lebih rendah dan biaya pendanaan yang lebih tinggi terus meresap," tulis analis di ANZ Research dalam catatan Jumat.
Indeks Manajer Pembelian manufaktur resmi China secara mengejutkan tumbuh pada September menjadi 50,1, jauh lebih tinggi dari 49,6 yang diprediksi oleh analis dalam jajak pendapat Reuters. PMI non-manufaktur resmi berada di 50,6 pada bulan September, turun dari 52,6 pada bulan Agustus.
Produksi industri di Jepang tumbuh 2,7% pada Agustus dari Juli, menurut data resmi, menandai pertumbuhan bulan ketiga berturut-turut. Angka itu mengalahkan ekspektasi kenaikan 0,2% dalam jajak pendapat Reuters.
Penjualan ritel juga melonjak 4,1% pada Agustus dibandingkan dengan tahun lalu, mengalahkan perkiraan Reuters yang memproyeksikan naik 2,8%.
Indeks dolar AS stagnan ke posisi 111,88 poin. Yen melemah terhadap USD ke level 144,65. Dolar Australia melemah terhadap USD ke level $0,6483. Dolar Singapura drop 0,10 persen.
Minyak
Harga minyak melandai pada perdagangan hari Jumat (30/9) walaupun mengarah ke penguatan mingguan pertamanya dalam 5 pekan terakhir. Penguatan mingguan tersebut didukung oleh USD yang lebih lemah serta kemungkinan OPEC plus sepakat memangkas produksi pada pertemuan 5 Oktober mendatang.
Minyak Brent terkoreksi 0,1 persen menjadi $88,39 per barel. Sedangkan minyak WTI naik 0,1 persen ke harga USD81,32 per barel.
(idx/reuters/cnbc/bloomberg)

Sumber : Admin
An error occurred.