Berbalik Untung di 1H24, Defisit BEKS Turun Tipis Jadi Rp2,87 Triliun
Thursday, September 05, 2024       12:41 WIB

Ipotnews - Pada Semester I-2024, PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk () mencatatkan laba bersih Rp3,56 miliar atau berbanding terbalik dengan kondisi di Semester I-2023 yang menderita rugi bersih Rp24,1 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan untuk periode berakhir 30 Juni 2024 yang dikutip Kamis (5/9), bank di bawah kendali Pemerintah Provinsi Banten ini berhasil membukukan pendapatan bunga sebesar Rp229,73 miliar atau bertumbuh 3,29 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 senilai Rp222,41 miliar.
Sayangnya, beban bunga yang dicatatkan Bank Banten di Semester I-2024 membengkak 15,5 persen (year-on-year) menjadi Rp147,08 miliar, sehingga pendapatan bunga bersih (NII) di Semester I-2024 menjadi Rp82,65 miliar atau merosot 13,06 persen (y-o-y).
Sementara itu, pada paruh pertama tahun ini perseroan bisa membukukan laba operasional (neto) sebesar Rp30,86 miliar atau berbanding terbalik dengan Semester I-2023 yang mencatatkan rugi operasional (neto) Rp30,6 miliar. Perolehan laba operasional tersebut terutama dipengaruhi oleh penurunan beban umum dan administrasi sebesar 39,95 persen (y-o-y) menjadi Rp63,76 miliar.
Selama enam bulan pertama di 2024, Bank Banten mencatatkan beban non-operasional (neto) sebesar Rp27,3 miliar atau melambung dibandingkan Semester I-2023 yang hanya Rp13 juta. Dengan demikian, laba sebelum pajak penghasilan yang dibukukan di Semester I-2024 menjadi Rp3,56 miliar atau jauh lebih baik dibandingkan dengan Semester I-2023 yang mencatatkan rugi sebelum pajak Rp30,6 miliar.
Pada paruh pertama tahun ini, Bank Banten tidak mencatatkan beban maupun manfaat pajak, sehingga laba bersih di Semester I-2024 tercatat Rp3,56 miliar. Seperti diketahui, selama enam bulan pertama di 2023, menderita rugi bersih mencapai Rp24,1 miliar.
Akibat adanya keuntungan Rp3,56 miliar tersebut, maka defisit per 30 Juni 2024 menurun tipis 0,14 persen menjadi Rp2,87 triliun (Rp2,866 triliun) dari posisi per 31 Desember 2023 yang sebesar Rp2,87 triliun. Sehingga, total ekuitas hingga akhir Semester I-2024 relatif stagnan senilai Rp1,67 triliun.
Per 30 Juni 2024, mencatatkan simpanan nasabah pihak ketiga sebesar Rp4,44 triliun atau melesat 21,64 persen (year-to-date). Maka, total liabilitas sampai akhir Semester I-2024 menjadi Rp5,46 triliun atau meningkat 6,43 persen dibandingkan posisi per akhir Desember 2023 yang sebesar Rp5,13 triliun.
Sampai akhir Juni 2024, total penyaluran kredit kepada pihak ketiga tercatat Rp3,64 triliun atau lebih rendah 1,62 persen dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2023 yang sebesar Rp3,7 triliun. Dengan demikian, total aset per 30 Juni 2024 tercatat Rp7,13 triliun atau bertumbuh 4,85 persen (y-t-d).
(Budi)

Sumber : admin
An error occurred.