Bank BCA Dorong Unit Digitalnya untuk Hadapi Persaingan Pasar Bank Digital
Wednesday, August 25, 2021       15:31 WIB

Ipotnews - PT Bank Central Asia Tbk () akan menginvestasikan sekitar USD200 juta ke unit bisnisnya untuk menghadapi persaingan dari raksasa teknologi Gojek dan Sea Ltd. yang berekspansi ke salah satu pasar terbesar di dunia yang sebelumya belum terjamah perbankan ( unbanked ).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, dana tersebut untuk mengembangkan Blu. Bloomberg, Rabu (25/8), melaporkan, unit digital yang baru berumur sebulan itu, akan didorong untuk mengerek pangsa pasarnya, menjelang penawaran umum perdana dalam dua tahun mendatang. Modal Blu akan dipompa menjadi Rp4 triliun, dari sekitar Rp 1 triliun rupiah saat ini.
Bagi raksasa teknologi, Indonesia menawarkan peluang untuk menjangkau lebih dari 83 juta orang - hampir sepertiga dari populasinya - yang masih kekurangan akses ke layanan keuangan formal. Dengan populasi yang tersebar di ribuan pulau, banyak pemberi pinjaman yang harus berjuang untuk menjangkau pelanggan potensial dan menawarkan layanan perbankan. Teknologi ponsel membuka peluang tersebut.
Bank BCA, yang disebut pernah menjadi bank termahal di dunia, kehilangan gelarnya oleh kiprah bank digital yang lebih kecil seperti PT Bank Jago Tbk () yang nilai pasarnya melampaui perbankan konvensional.
Investor masuk ke Bank Jago setelah Gojek dan lembaga pengelola dana kekayaan negara Singapura, GIC Pte, mendukung peralihannya menjadi bank digital. Sementara itu, Sea, yang baru-baru ini memenangkan lisensi untuk menjalankan bank digital di Singapura, membeli PT Bank Kesejahteraan Ekonomi, bank swasta yang tidak terdaftar di bursa saham, pada Januari.
Bank BCA memiliki aset sekitar USD77 miliar dan menikmati profitabilitas selama beberapa dekade, sedangkan Jago saat ini masih merugi dengan aset kurang dari USD1 miliar. Kendati demikian harga saham telah naik lebih dari 350% tahun ini, dibandingkan dengan penurunan 2,5% untuk .
Jahja mengatakan, Bank BCA fokus untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan, mitra, dan  merchant  di  platform  digitalnya sebelum melakukan IPO. Manajemen BCA juga berencana untuk mempertahankan saham mayoritas di Blu setelah penjualan saham.
CEO Blu Lanny Budiati mengatakan, jumlah pelanggan hingga pertengahan Agustus ini sudah sekitar 110.000Menurut Jahja, persaingan sangat ini akan cukup "berat" dan mungkin akan berakhir dengan hanya tiga hingga empat bank digital yang tersisa. (Bloomberg)

Sumber : Admin
An error occurred.