Badan Energi Internasional Pangkas Proyeksi Permintaan Minyak 2025 karena Ketegangan Perdagangan
Tuesday, April 15, 2025       16:38 WIB

Ipotnews - Badan Energi Internasional (IEA) memangkas tajam proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini, karena meningkatnya ketegangan perdagangan. Langkah tersebut diambil sehari setelah OPEC menetapkan langkah serupa.
Langkah lembaga penasehat negara-negara industri itu merupakan indikasi terbaru bahwa prospek pelemahaan permintaan minyak merupakan tanggapan atas tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump, yang telah mendorong penurunan tajam harga minyak bulan ini.
Dalam laporannya yng dikuitp Reuters, Selasa (15/4), IEA menyebutkan, permintaan minyak dunia tahun ini akan naik 730.000 barel per hari. Namun kenaikan tersebut turun tajam dari perkiraan bulan lalu sebesar 1,03 juta barel per hari.
"Prospek ekonomi global yang memburuk di tengah eskalasi tajam yang tiba-tiba terjadi dalam ketegangan perdagangan pada awal April, telah mendorong penurunan perkiraan kami untuk pertumbuhan permintaan minyak tahun ini," kata IEA.
"Sekitar setengah dari penurunan ini terjadi di Amerika Serikat dan China, dengan sebagian besar sisanya di negara-negara Asia yang berorientasi pada perdagangan," IEA menambahkan.
Dalam proyeksi pertamanya untuk tahun 2026, IEA memperkirakan perlambatan lebih lanjut dalam pertumbuhan permintaan global menjadi 690.000 bph.
Pengurangan proyeksi IEA untuk tahun 2025 ini mengikuti langkah serupa yang dilakukan oleh OPEC pada Senin kemari. Akan tetapi pemangkasan perkiraan yang dilakukan IEA lebih drastis dibanding OPEC .
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak menurunkan perkiraan permintaan minyak tahun ini dan tahun depan masing-masing menjadi 1,30 juta barel per hari dan 1,28 juta barel per hari. Keduanya turun 150.000 bph dari angka bulan lalu.
Proyeksi permintaan minyak OPEC berada di posisi yang lebih tinggi dari perkiraan industri, dan OPEC meyakini penggunaan minyak akan terus meningkat selama bertahun-tahun. Sedangkan IEA, memproyeksikan permintaan minyak akan mencapai puncaknya pada dekade ini, karena dunia beralih ke bahan bakar yang lebih bersih. (Reuters)

Sumber : admin