BI Bisa Lebih Cepat Pangkas Suku Bunga, dalam Rapat Pekan Depan
Friday, September 13, 2024       15:26 WIB

Ipotnews - Semakin banyak ekonom berpendapat bahwa Bank Indonesia berpeluang menurunkan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur pekan depan.Perkiraan tersebut lebih cepat daripada penurunan suku bunga pada kuartal keempat yang telah diisyaratkan sebelumnya oleh para pejabat bank sentral.
Catatan riset terpisah dari HSBC Holdings Plc. dan Societe Generale SA, yang dikutip Bloomberg, Kamis (13/9),menyebutkan BI dapat menurunkan suku bunga acuannya sebesar seperempat poin menjadi 6% pada RDG tanggal 18 September. RDG BI akan mengambil keputusan beberapa jam sebelum keputusan suku bunga Federal Reserve yang diperkirakan akan memberikan pelonggaran moneter.
"Kami tidak lagi percaya bahwa ada manfaatnya untuk menunggu The Fed menurunkan suku bunga terlebih dahulu, karena hal ini secara luas diperkirakan akan terjadi beberapa jam kemudian," tulis para ekonom HSBC , Pranjul Bhandari dan Aayushi Chaudhary.
Yang pasti, sebagian besar analis dalam survei Bloomberg News, masih memproyeksikan BI-Rate akan tetap stabil di 6,25% bulan ini, dengan hanya lima dari 19 analis yang melihat penurunan seperempat poin pada 18 September.
Penguatan signifikan rupiah, naik lebih dari 6% terhadap dolar pada kuartal ini, dan arus masuk modal asing yang kuat menjadi landasan meningkatnya keyakinan akan penurunan suku bunga BI lebih awal. Sementara itu, para analis mengatakan, tanda-tanda pelemahan ekonomi Indonesia mulai terlihat, dimana indeks aktivitas manufaktur menyusut ke angka terendah dalam tiga tahun terakhir pada Agustus lalu.
Imbal hasil dari surat-surat berharga rupiah BI - yang dikenal sebagai SRBI dan dipandang sebagai indikator pandangan bank sentral - telah menurun sejak bulan Juli. Imbal hasil dari surat berharga bertenor enam bulan turun di bawah 7% untuk pertama kalinya sejak April, pada lelang Jumat ini.
Penurunan sentimen konsumen dalam negeri dan perekrutan tenaga kerja telah melunakkan prospek tekanan harga, kata Tamara Mast Henderson, ekonom Bloomberg Economics. Ia menaikkan perkiraannya untuk penurunan suku bunga BI dari perkiraan sebelumnya pada Oktober, setelah rilis data inflasi terbaru yang tidak terlalu mengkhawatirkan pada pekan lalu. HSBC memperkirakan inflasi umum Indonesia akan lebih rendah lagi, yaitu 1,8% pada kuartal keempat.
"Dengan mata uang yang lebih kuat, cadangan devisa yang cukup, dan inflasi yang menurun tajam, BI seharusnya bisa lebih fokus untuk mendukung pertumbuhan, yang saat ini masih rendah," tulis Kunal Kundu, ekonom SocGen dalam sebuah catatan yang dikutip Bloomberg.
"Satu-satunya alasan mengapa BI mungkin tidak akan memangkas suku bunga acuan pada rapat September (meskipun kemungkinannya terbatas) adalah karena BI harus mengumumkan keputusannya beberapa jam sebelum the Fed benar-benar melakukannya dan mungkin tidak ingin mengejutkan," kata Kundu. (Bloomberg)


Sumber : admin