Arti Pendapatan pada Masa Pensiun yang Nyaman ?
Friday, April 25, 2025       14:57 WIB

Pada artikel sebelumnya yang berjudul  'Lima Strategi Utama Perencanaan Pendapatan Pada Masa Pensiun (Retirement Income Planning)'  kita telah membahas tentang lima strategi utama untuk dapat menyusun perencanaan pendapatan pada masa pensiun yang baik, yaitu:  1. Tetapkan Pendapatan (Income) Pada Masa Pensiun yang Diinginkan Secara Cerdas (SMART), 2. Kelola Pengeluaran pada Masa Pensiun, III. Kelola Utang, IV. Berinvestasilah dengan Bijaksana, dan V. Mulailah Merencanakan Pendapatan pada Masa Pensiunmu Lebih Awal. 
Seri Perencanaan Pendapatan pada Masa Pensiun ( Retirement Income Planning ) kali ini kami tulis dalam dua bagian. Di bagian pertama, kita akan membahas tentang Pendapatan pada Masa Pensiun ( Retirement Income ) yang Nyaman ( comfortable ).
Tentu saja, untuk mendapatkan pendapatan pada masa pensiun yang nyaman ( comfortable ) kita harus membuat perencanaan yang baik. Jadi, artikel sebelum ini tentang Lima Strategi Utama Pperencanaan Pendapatan pada Masa Pensiun ( retirement income planning ) tetap harus diingat dan diterapkan.
Untuk memperoleh pendapatan pada masa pensiun yang nyaman ( comfortable ),  (1) Pertama-tama kita harus mendefinisikan dulu apa artinya pendapatan yang nyaman pada masa pensiun, (2) Kemudian kita harus memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan pendapatan pada masa pensiun yang kita terima, dan (3) Terakhir, kita akan mengidentifikasi apa saja sumber-sumber pendapatan pada masa pensiun kita. 
Kemudian, pada bagian ke-dua tentang 'Bagaimana Merencanakan Pendapatan pada Masa Pensiun yang Nyaman' kita akan membahas tentang:  (1) Bagaimana caranya menyusun Perencanaan Pendapatan pada Masa Pensiun (Retirement Income) sehingga kita akan merasa cukup nyaman dengan pendapatan yang kita terima, dan (2) Kesalahan-kesalahan yang harus kita hindari pada waktu kita menyusun perencanaan pendapatan pada masa pensiun .
(1) Apakah Anda Merasa Cukup Nyaman dengan Pendapatan Anda pada Masa Pensiun?
Pendapatan pada Masa Pensiun ( Retirement Income ) yang dibutuhkan setiap orang dapat berbeda-beda bergantung kepada kondisi masing-masing individu dan pilihan gaya hidup ( life style ) mereka.
Dalam menentukan jumlah pendapatan pada masa pensiun yang nyaman untuk seseorang, maka penting sekali untuk mempertimbangkan juga faktor-faktor seperti biaya pemeliharaan kesehatan, faktor potensi kenaikan harga-harga barang dan jasa akibat inflasi, dan faktor tersedianyaa sumber-sumber pendapatan pada masa pensiun yang lain (seperti Dana Pensiun Lembaga Keuangan, Dana Pensiun Pemberi Kerja, Jaminan Hari Tua, atau Rekening Dana Pensiun Pribadi).
 - Berapakah Pendapatan pada Masa Pensiun yang Anda Butuhkan? 
Untuk membayangkan berapakah jumlah pendapatan yang membuat Anda merasa nyaman dalam masa pensiunm, pahami lebih dahulu kebutuhan-kebutuhan Anda pada masa pensiun. Pada dasarnya, kebutuhan manusia pada masa pensiun dapat dibagi menjadi enam bagian: (1) kebutuhan makan dan minum, (2) kebutuhan akan perumahan, (3) kebutuhan akan trasnportasi, (4) kebutuhan akan utilitas ( PDAM , PLN, internet, dan lain-lain), (5) kebutuhan akan perawatan kesehatan ( health care ), dan (6) kebutuhan akan hiburan dan tamasya ( travelling ).
Tetapi, masa pensiun yang nyaman ( comfortable ) tidak semata-mata hanya memenuhi kebutuhan dasarmu ( basic needs ) saja. Masa pensiun dapat dikatakan nyaman kalau kita dapat mempertahankan gaya hidup kita sebelum pensiun, yang kita sudah terbiasa, yang mungkin mencakup pengeluaran-pengeluaran yang terkait dengan tamasya ( travelling ), bermacam-macam kegemaran ( hobbies ), dan berbagai aktivitas sosial.
Sebagai tambahan, pengeluaran-pengeluaran tak terduga, seperti biaya perbaikan rumah atau biaya pengobatan yang besar dapat sewaktu-waktu muncul. Karena itu, pendapatan pada masa pensiun yang nyaman harus pula memperhitungkan kemungkinan timbulnya biaya-biaya tak terduga ini, dan pendapatan pada masa pensiun harus menyediakan suatu jumlah yang lebih, sebagai penyangga ( buffer ) untuk kejutan-kejutan keuangan yang dapat terjadi di kemudian hari.
 - Inflasi dan Perubahan-Perubahan Biaya Hidup 
Inflasi dan perubahan-perubahan pada biaya hidup dapat sangat mempengaruhi daya beli ( purchasing power ) dari pendapatanmu pada masa pensiun ( retirement income ). Karena itu, perencanaan pendapatan pada masa pensiun ( retirement income planning ) yang Anda susun harus memperhitungkan potensi terjadinya inflasi ( unexpected inflation ) dan peningkatan pada biaya hidup selama masa pensiun.
 - The 80% rule in retirement income 
Suatu kebiasaan umum dalam perencanaan pensiun ( retirement planning ) tradisional atau perencanaan pendapatan pada masa pensiun ( retirement income planning ) adalah menggunakan aturan 80%. Ini berarti bahwa pengeluaran pada masa pensiun dianggap hanya sebesar 80% dari pengeluaran pada waktu masih aktif bekerja. Meskipun aturan 80% ini menyediakan formula yang mudah diingat dan diaplikasikan, kita harus sangat berhati-hati dalam memakainya. Pahami lebih dahulu asumsi-asumsi yang ada di balik aturan 80% tersebut.
Sebagai contoh, saya selalu menekankan bahwa aturan 80% harus diperhitungkan dari  pengeluaran  pada waktu masih aktif bekerja. Sementara itu, banyak perencana keuangan yang menggunakan perhitungan berdasarkan  pendapatan  (netto) pada waktu masih aktif bekerja.
(2) Faktor yang Mempenaruhi Kenyamanan dari Jumlah Pendapatan pada Masa Pensiun
 - tempat tinggal waktu pensiun 
Indonesia adalah negara yang sangat luas dan banyak pilihan tempat tinggal yang tersedia untuk menghabiskan masa pensiun kita. Biaya hidup di berbagai daerah juga bervariasi sangat besar. Sebagai contoh, biaya hidup di Jakarta, Bali atau Surabaya dan Medan akan jauh lebih mahal dibangingkan dengan biaya hidup di Yogyakarta, Sleman, atau Bantul.
-  kondisi kesehatan dan biaya perawatan medis 
Sejalan dengan bertambahnya usia, biaya perawatan kesehatan seringkali berubah menjadi pengeluaran yang dominan dalam belanja rutin kita. Kondisi kesehatan yang buruk, misalnya adanya penyakit-penyakit menahun (kronis), yang membutuhkan perawatan medis khusus, atau perawatan kesehatan jangka panjang ( long-term care ) dapat sangat mempengaruhi jumlah pendapatan pada masa pensiun yang kita butuhkan untuk hidup dengan nyaman.
 - gaya hidup yang diinginkan ( desired lifestyle ) pada masa pensiun 
Bagaimana gaya hidup yang Anda pilih pada masa pensiun sangat menentukan jumlah pendapatan ( income ) yang Anda butuhkan pada waktu pensiun. Misalnya, jika pada masa pensiun Anda berharap untuk sering melakukan tamasya ( travelling ) ke luar daerah atau keluar negeri, atau jika Anda memiliki kegemaran-kegemaran ( hobbies ) yang mahal seperti  scuba diving  atau terjun payung, tentu saja Anda akan membutuhkan jumlah pendapatan ( income ) pada masa pensiun yang lebih besar dibandingkan jika Anda lebih sering tinggal di rumah saja.
 - tanggungan keluarga 
Situasi keluarga adalah salah satu pertimbangan yang penting juga. Jika Anda mempunyai kewajiban untuk menopang anggota keluarga yang lain dalam masa pensiu, atau jika Anda berharap untuk meninggalkan warisan kepada anggota keluarga, maka sasaran ini akan mempengaruhi jumlah pendapatan atau jumlah yang dapat Anda tarik sebagai pendapatan ( income ) pada waktu pensiun.
(3) Sumber-Sumber Pendapatan pada Masa Pensiun
 - DPPK (Dana Pensiun Pemberi Kerja), DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) 
Saat ini tidak banyak perusahaan yang masih memberikan manfaat Dana Pensiun ( DPPK ) kepada karyawan-karyawannya. DPPK yang memberikan  manfaat pasti  ( fixed benefits ) sudah sedikit sekali, atau mungkin sudah tidak ada, digantikan dengan  iuran pasti (fixed contributions) . Sementara itu, DPLK di Indonesia tidak terlalu popular dan hanya memiliki sedikit peserta ( member ).
 - JHT (Jaminan Hari Tua) dari BPJS -TK 
JHT adalah  tabungan Dana Pensiun wajib  yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui BPJS -TK (Badan Pengelola Jaminan Ssosial -Tenaga Kerja). Setiap karyawan Perusahaan wajib untuk menjadi peserta JHT ini. Iuran JHT dipotong langsung oleh Perusahaan untuk disetorkan kepada BPJS -TK pada setiap tanggal pembayaran gaji. Besarnya iuran adalah 2,7% dari gaji yang ditanggung oleh karyawan dan 3,0% dari gaji yang ditanggung pemberi kerja (Perusahaan).
 - TDPP (Tabungan Dana Pensiun Pribadi) 
TDPP adalah  Tabungan Dana Pensiun Pribadi yang sifatnya sukarela  atau tidak wajib. TDPP ini mirip dengan IRA ( Individual Retirement Account ) di AS. Bedanya, di AS pemegang rekening IRA mendapatkan berbagai fasilitas perpajakan karena IRA dibentuk berdasarkan Undang-Undang. Sedangkan di Indonesia rekening TDPP dibentuk atas dasar kesadaran pribadi akan pentingnya dana pensiun bagi kesejahteraan karyawan pada hari tuanya. Rekening TDPP berisi bermacam-macam aset investasi dalam bentuk instrumen keuangan ( financial assets ), seperti reksadana, saham-saham, atau obligasi-obligasi.
 - Investasi lain seperti emas dan properti (real estate) 
Investasi lain ini umumnya berbentuk aset berwujud ( tangible assets ) yang tidak dapat dimasukkan ke dalam RDPP (Rekening Dana Pensiun Pribadi) karena bukan berbentuk aset keuangan (atau berbentuk aset keuangan tetapi sifatnya tidak diperdagangkan di pasar modal).
Oleh : Fredy Sumendap. CFA

Sumber : IPS