Adaro (ADRO) Buka-bukaan soal Proyek PLTA Terbesar
Tuesday, November 28, 2023       16:24 WIB

JAKARTA, investor.id - PT Adaro Energy Indonesia Tbk () mengungkap progres proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA ) Mentarang Induk di Kalimantan Utara. PLTA ini akan menjadi PLTA terbesar di Indonesia dan ditargetkan mulai beroperasi pada 2030.
Investor Relations Adaro Energy Danuta Komar menjelaskan, untuk pilar Adaro Green, perseroan akan berusaha memasok energi bersih ke Indonesia dengan tahap pertama adalah proyek PLTA dengan kapasitas 1,375 gigawatt (GW) yang disebut sebagai PLTA Mentarang Induk.
Proyek tersebut digarap oleh PT Kayan Hydropower Nusantara di mana Adaro Energy menggenggam 50% sahamnya. Selain itu terdapat Sarawak Energy Berhad dan PT Kayan Patria Pratama sebagai pemegang saham Kayan Hydropower Nusantara.
"Proyek ini memiliki kapasitas 1,375 GW dan bendungan sepanjang 235 meter. Peletakan batu pertama telah dilakukan di awal tahun ini dan perusahaan juga telah mendapatkan kontrak untuk pekerjaan terowongan pengalihan," jelas Danuta Komar dalam Public Expose Live 2023 sesi Adaro Energy, Selasa (28/11/2023).
Adaro Energy berupaya untuk segera mencapai penandatanganan power purchase agreement (PPA) terkait proyek PLTA Mentarang Induk ini dan kemudian diharapkan bisa mencapai penuntasan pembiayaan atau financial close .
"Dalam 12 bulan ke depan kami akan berupaya untuk mencapai penandatanganan PPA-nya atau perjanjian jual beli listriknya, dan pada akhirnya mencapai penuntasan pembiayaan atau financial close ," terang Danuta Komar.
Dia mengungkapkan bahwa PLTA Mentarang Induk ditargetkan beroperasi pada 2030dan nantinya akan menyediakan listrik ramah lingkungan bagi kawasan industri di Kalimantan Utara, yang di dalamnya juga terdapat smelter aluminium Grup Adaro. PLTA Mentarang Indukmerupakan proyek energi baru terbarukan (EBT) terbesar dari Adaro.
"Pada tahun 2030 kami berharap PLTA dengan kapasitas 1,375 gigawatt dapat beroperasi sehingga mampu menghasilkan listrik untuk memenuhi kebutuhan smelter dengan kapasitas 500 ribu ton per tahun," kata Danuta Komar.
Capex Besar
Sebagai informasi, pada 1Maret 2023, Presiden Joko Widodo meresmikan peletakan batu pertama ( groundbreaking ) PLTA Mentarang Induk. Dalam press release saat itu disebutkan bahwa perkiraan nilai investasi PLTA ini sekitar US$ 2,6 miliar.
Chief Financial Officer Adaro (), Lie Luckman mengungkapkan, untuk proyek-proyek Adaro seperti smelter aluminium ataupun proyek PLTA membutuhkan external financing karena proyek-proyek ini memerlukan capital expenditure (capex) yang sangat besar.
"Tidak mungkin kita hanya mengandalkan pendanaan hasil dari batu bara semata. Pasti kita akan mengundang bank-bank yang selama ini sudah support kita untuk berpartisipasi," jelas Lie Luckman.
Direktur Michael Soeryadjaya mengungkapkan, keseriusan Adaro dalam bisnis hijau ditunjukkan dengan penetapan target non thermal coal sebagai penyumbang 50% profit pada 2030 mendatang.
"Target kami untuk non thermal coal 50% di 2030. Ada beberapa proyek strategis yang sedang dikaji oleh grup kami. Yang paling high profile di Mentarang. Kita terus mencari kesempatan untuk Adaro bisa mengembangkan bisnis EBT. Sekarang kontribusi EBT masih sangat rendah. Butuh waktu lumayan lama. Target kami diharapkan kontribusi non thermal 50% pada 2030," ucap Michael.
"Kami akan terus berpartisipasi dalam hilirisasi energi Indonesia sekaligus untuk membangun Adaro untuk memasuki bisnis yang lebih berkelanjutan," tutupnya.

Sumber : investor.id
An error occurred.