5 Cara Perencanaan Keuangan dalam Membantu Menata Kehidupan Anda
Thursday, July 03, 2025       19:12 WIB

Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimana perencanaan keuangan dapat menolong Anda dalam menata kehidupan pribadi. Ada orang yang baru akan merasa nyaman jika segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana, tetapi ada pula orang yang barangkali menganggap perencanaan keuangan sesuatu yang tidak penting dan hanya membuang-buang waktu saja. Orang yang berpikiran seperti ini, biasanya menganggap bahwa hidup itu indah dan mudah, jadi dijalani saja dan segala sesuatu akan berjalan dengan baik.
Sayang sekali, kenyataan hidup tidak seperti itu. Setelah meninggalkan rumah orangtua, dan memulai hidup mandiri, maka kita harus bisa menata kehidupan kita agar berjalan dengan baik sesuai rencana.
Cara yang paling mudah adalah dengan memiliki perencanaan keuangan ( financial planning ) yang baik. Di bawah ini kami sajikan lima cara di mana perencanaan keuangan dapat menolong Anda menata kehidupan.
1. Perencanaan Keuangan meningkatkan rasa Percaya Diri
Perencanaan keuangan dapat meningkatkan kepercayaan diri Anda, bahwa Anda akan sanggup untuk mencapai setiap sasaran keuangan dalam kehidupan ini. Dengan adanya perencanaan keuangan, Anda telah menetapkan suatu standar yang harus dipenuhi. Anda pun dapat mengukur kemajuan keuangan yang telah Anda capai.
Misalnya, Anda adalah seorang pemuda yang baru lulus kuliah dan baru mulai bekerja. Anda hanya memiliki rencana keuangan yang sederhana untuk memiliki Dana Cadangan ( Emergency Fund ) sebesar enam bulan pengeluaran rutin saja. Menurut perkiraan Anda sendiri, Dana Cadangan itu dapat terkumpul dalam waktu setahun.
Ketika Anda sanggup untuk mengukur kemajuan pengumpulan Dana Cadangan itu, semua keraguan atau ketidakpastian akan keputusan itu dapat Anda hilangkan atau kurangi, dan Anda akan sanggup untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dapat membuat Anda menyimpang dari sasaran keuangan yang telah Anda buat sebelumnya.
Setelah satu tahun, satu sasaran keuangan keuangan telah tercapai, dan Anda sekarang memiliki rasa percaya diri yang lebih baik bahwa Anda akan sanggup mencapai sasaran-sasaran keuangan lainnya.
2. Perencanaan Keuangan akan memicu Tabungan
Alasan yang paling sering dikemukakan oleh orang yang tidak memilik renacana keuangan adalah belum mempunyai cukup uang. Seakan-akan perencanaan keuangan hanya dapat dilakukan oleh orang kaya saja. Tentu saja hal ini adalah pandangan yang keliru tentang perencanaan keuangan. Perencanaan keuangan yang baik tidak membutuhkan jumlah uang yang banyak untuk dimulai.
Perencanaan keuangan dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap rumah tangga yang berpenghasilan rendah, dengan cara memperbaiki kebiasaan mereka untuk menabung (misalnya, dengan membiasakan untuk menjadikan jumlah yang akan ditabung sebagai biaya yang harus dibayar yang prioritasnya paling tinggi, dan bukan menabung hanya jika ada sisa dari uang gaji saja) dan membuat anggaran balanja ( budgeting ) yang baik (misalnya, dengan menghilangkan kebiasaan berutang dan gali-lubang-tutup-lubang).
3. Perencanaan Keuangan dapat membantu menciptakan Portofolio Investasi
Bayangkan diri Anda yang harus memenuhi banyak sasaran keuangan: (1) Sasaran jangka pendek, misalnya memiliki Dana Cadangan sebesar sembilan bulan pengeluaran rutin rumah tangga, (2) Sasaran jangka menengah, misalnya menabung untuk biaya kuliah anak yang saat ini duduk di bangku SMP, dan (3) Sasaran jangka Panjang, misalnya memiliki rumah yang bebas dari utang KPR.
Anda tidak boleh berpikir untuk bekerja mencapai sasaran-sasaran keuangan itu satu per satu; dimulai dari sasaran keuangan jangka pendek, kemudian sasaran keuangan jangka menengah, kemudian lagi baru sasaran keuangan jangka panjang.
Semua sasaran keuangan itu harus dikerjakan sekaligus pada waktu yang sama. Bedanya adalah, sasaran keuangan jangka pendek dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat dari sasaran keuangan jangka menengah, dan sasaran keuangan jangka menengah dapat dicapai dalam jangka waktu lebih pendek dari pada sasaran keuangan jangka panjang.
Sasaran keuangan jangka pendek, misalnya memiliki Dana Darurat sebesar sembilan bulan biaya rutin rumah tangga, biasanya dapat dicapai dalam jangka waktu kurang dari setahun. Dana Cadangan atau Dana Darurat juga harus ditaruh dalam rekening bank yang dapat dijangkau sewaktu-waktu, misalnya dalam bentuk deposito berjangka satu bulan. Jadi, di sini Anda akan belajar untuk menabung ( saving ).
Sasaran keuangan jangka menengah, misalnya menyiapkan biaya kuliah anak yang saat ini duduk di bangku sekolah menengah, dapat anda lakukan dengan membuka rekening reksadana campuran atau reksadana berpendapatan tetap di supermarket reksadana IPOTFUND. Setiap bulan, Anda dapat menyimpan sejumlah uang ke dalam rekening reksadana ini. Sesungguhnya, dengan menyimpan dana dalam rekening reksadana, Anda telah mulai berinvestasi.
Sasaran keuangan jangka panjang, misalnya untuk mempunyai rumah tinggal yang terbebas dari segala utang bank, dapat Anda capai dengan selalu tepat waktu membayar cicilan KPR ke bank kreditur. Dengan berjalannya waktu, rumah yang Anda cicil akan menjadi milik Anda, terbebas dari hipotek yang dibebankan bank. Dalam jangka waktu kredit yang panjang itu pula, harga rumah (biasanya) akan naik cukup signifikan dibandingkan harga pembelian rumah itu. Rumah tinggal seringkali menjadi investasi, bukan hanya sebagai tempat tinggal saja.
4. Perencanaan Keuangan menciptakan Kebiasaan Baik menangani Masalah Keuangan
Perencanaan keuangan itu tidak hanya melulu berbicara tentang investasi. Perencanaan keuangan yang lebih lengkap akan berbicara tentang semua hal-hal yang dapat kita lakukan dengan uang yang kita miliki, untuk meningkatkan rasa percaya diri kita, memberikan perlindungan dari segi keuangan, dan meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan - seperti misalnya kenyamanan dari perlindungan asuransi yang kita miliki, atau pikiran yang tenang karena telah memiliki dana darurat ( emergency fund ) yang cukup.
Selain kenyamanan pikiran karena telah memiliki perlindungan asuransi yang tepat dan memiliki dana darurat yang cukup, perencanaan keuangan yang baik juga akan membawa satu kebiasaan keuangan yang baik, yaitu tidak pernah berutang melalui kartu kredit.
Membiarkan saldo kartu kredit yang negatif berarti Anda berutang pada bank penerbit kartu (dengan bunga yang sangat tinggi). Bukan saja pada jumlah yang masih terutang dalam kartu kredit Anda, tetapi juga atas semua jumlah yang terutang dalam kartu kredit Anda sebelum dikurangi pembayaran yang Anda lakukan pada bulan itu.
Ini adalah satu hal yang mungkin belum disadari oleh para pengguna kartu kredit: jangan membiarkan saldo kartu kredit Anda merah. Pada setiap tanggal pembayaran, semua tagihan kartu kredit harus dibayar lunas.
5. Perencanaan Keuangan dapat Diterapkan Setiap Orang
Dulu, sewaktu saya baru pertama kali bekerja di sebuah bank swasta dan mengikuti pelatihan untuk karyawan baru, seorang instruktur untuk modul pelatihan sumberdaya manusia (HRD) pernah membagi cerita bahwa di dunia ini ada dua tipe karyawan berdasarkan kepribadiannya ( personality type ): (1) tipe konseptual dan (2) tipe praktikal atau teknikal.
Dalam mengerjakan suatu tugas atau proyek dari atasan, karyawan yang bertipe konseptual akan mulai dengan menguji beberapa ide (konsep) atau alternatif yang mungkin, dan kemudian memilih satu ide atau alternatif yang menurutnya terbaik. Sebaliknya, karyawan bertipe praktikal atau teknikal cenderung untuk segera memulai pekerjaannya tanpa banyak membanding-bandingkan alternatif-alternatif yang ada.
Bagaimanakah perencanaan keuangan dapat menolong Anda berdasarkan tipe kepribadian? Jika engkau berkepribadian konseptual, maka perencanaan keuangan ( financial planning ) dapat membantumu dengan membuat perencanaan keuangan yang baik (dari alternatif-alternatif yang ada), dan kemudian mematuhi apa yang sudah ditetapkan dalam rencana keuangan tersebut.
Jika Anda berkepribadian tipe praktikal atau teknikal, perencanaan keuangan dapat membantu dengan hanya mengikuti satu rencana keuangan yang sudah pasti (bukan rencana lain yang tiba-tiba melintas di kepala).
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS