10 Kebiasaan Baik yang akan Membantu Mencapai Kebebasan Keuangan (Financial Freedom) - [Bagian 1]
Monday, May 19, 2025       14:22 WIB

Kebebasan keuangan ( financial freedom ) merupakan topik yang menarik karena hampir semua orang memimpikan untuk suatu hari nanti dapat mencapai kebebasan keuangan tersebut. Memiliki kebebasan keuangan berarti Anda memiliki kendali atas masa depan keuanganmu. Memiliki kebebasan keuangan juga berarti bahwa Anda telah menemukan  kunci untuk kehidupan  yang lebih fleksibel, aman, dan bermakna karena Anda telah terbebas untuk melakukan apa pun yang menjadi keinginan Anda tanpa adanya kendala-kendala keuangan yang membatasi.
Pada artikel sebelumnya yang berjudul  Kebebasan Keuangan  kita telah membahas tentang  manfaat mencapai kebebasan keuangan  dan  langkah-langkah untuk mencapai kebebasan keuangan . Manfaat mencapai kebebasan keuangan adalah  (1) memperbaiki kualitas hidup, (2) pikiran yang lebih tenang, (3) berkurangnya stress, (4) hubungan pribadi yang lebih baik, dan (5) manfaat lain (mampu mengontrol aliran uang masuk dan uang keluar sehingga Anda akan lebih mampu untuk menangkap setiap kesempatan berinvestasi yang dapat memberikan tambahan penghasilan dan meningkatkan keamanan finansial dalam jangka panjang) .
Dalam artikel kali ini yang berjudul  10 Kebiasaan Baik yang akan Membantu Mencapai Kebebasan Keuangan , kami uraikan lebih lanjut tentang langkah-langkah yang akan membantu Anda mencapai kebebasan keuangan tersebut.
(1) Selalu menetapkan sasaran keuangan yang ingin dicapai sebelum memulai
Kebebasan keuangan merupakan sasaran keuangan yang bersifat abstrak (tidak dapat dikuantifikasi). Pada dasarnya, kebebasan keuangan berarti Anda bebas melakukan apa pun yang Anda inginkan tanpa perlu khawatir akan kendala-kendala keuangan yang ada. Seseorang yang telah bebas secara keuangan, misalnya, bebas untuk melakukan perjalanan tamasya ( travelling ) tanpa perlu khawatir akan biaya-biaya tamasya tersebut, atau bebas untuk mengambil waktu  off  dari pekerjaan tanpa harus takut kehabisan uang.
Setiap orang mempunyai sasaran keuangan yang berbeda. Walau pun demikian, orang yang telah mencapai kebebasan keuangan pada umumnya telah berhasil memenuhi sasaran-sasaran keuangan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjangnya. Setelah semua sasaran-sasaran keuangannya telah terpenuhi, yang tersisa adalah kebebasan untuk melakukan apa saja yang diinginkan tanpa harus menghadapi kendala-kendala keuangan yang berarti.
Jadi, menetapkan sasaran keuangan, sebagai orang yang bebas secara keuangan, berarti menetapkan suatu jumlah uang yang berada di atas jumlah yang dibutuhkan untuk kehidupan dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Berapa jumlah yang harus dikumpulkan untuk mencapai kebebasan keuangan akan berbeda untuk setiap orang. Tetapi, untuk keperluan menyusun perencanaan keuangan, Anda perlu menetapkan suatu jumlah yang menurut Anda cukup untuk membawa Anda ke  level  orang yang telah bebas secara keuangan.
Di sini, kita ambil contoh seorang karyawan memiliki sasaran keuangan jangka pendek membentuk Dana Cadangan (Reserve Fund) sebesar 1 tahun pengeluaran rutin, (telah terpenuhi), sasaran keuangan jangka menengah mengongkosi anaknya kuliah di perguruan tinggi (telah terpenuhi), dan sasaran keuangan jangka panjang berupa (a) melunasi KPR rumah tinggalnya, dan (b) memiliki tabungan Dana Pensiun yang cukup untuk hidup dengan nyaman dalam masa pensiunnya (telah terpenuhi atau pun telah  on-track  akan terpenuhi pada waktunya).
Sasaran keuangan yang ingin dicapai karyawan ini (untuk mencapai kebebasan keuangan) berikutnya adalah memiliki tabungan (investasi) yang cukup untuk memenuhi keinginannya yang lain. Keinginan yang lain itu dapat berupa keinginan untuk berbisnis sendiri setelah pensiun, keinginan untuk melakukan perjalanan tamasya setiap tahun setelah pensiun, atau pun keinginan untuk membalas budi ( giving back ) kepada masyarakat ( society ) yang telah membuat dia menjadi seperti apa yang ada saat ini.
Sasaran keuangan untuk mencapai kebebasan keuangan inilah yang harus ditetapkan terlebih dahulu, baik jumlah yang ingin dicapai, mau pun tahun tenggat waktu pencapaian sasaran tersebut.
(2) Selalu memiliki anggaran bulanan
Selalu memiliki anggaran bulanan itu baik sekali untuk memastikan bahwa semua pengeluaran bulanan kita tetap terkontrol, dan kita tidak mengeluarkan uang hanya berdasarkan dorongan keinginan sesaat saja. Menyusun anggaran bulanan dan berusaha untuk mematuhi anggaran tersebut akan membuat pengeluaran kita selalu terencana dari waktu ke waktu.
Pada akhirnya, kebiasaan yang baik ini akan membuat kita mampu mencapai sasaran keuangan jangka pendek kita, kemudian sasaran jangka menengah, dan sasaran jangka panjang kita. Setelah sasaran jangka panjang kita terpenuhi, atau kita telah berada on-track untuk memenuhi sasaran jangka panjang kita, maka untuk selanjutnya kita dapat memikirkan sasaran keuangan yang lain yaitu mencapai kebebasan keuangan yang kita impikan.
(3) Selalu memiliki dana cadangan
Selalu memiliki Dana Cadangan ( Reserve Fund ) adalah  ilmu dasar  yang wajib dipraktekkan oleh setiap perencana keuangan, termasuk Anda yang melakukan perencanaan keuangan secara  do-it-yourself . Setiap orang membutuhkan Dana Cadangan karena tidak ada yang dapat mengetahui apa yang akan terjadi pada diri kita besok. Kita tidak tahu kapan bencana akan datang, tetapi kita tahu bahwa jika bencana itu datang, maka akibatnya bisa fatal jika kita tidak memiliki Dana Cadangan.
Dengan memiliki Dana Cadangan, maka jika terjadi sesuatu yang buruk (di luar perkiraan) pada diri kita, kita tidak perlu mengambil dana lain (yang telah kita anggarkan untuk keperluan lain), sehingga sasaran keuangan kita tetap dapat tercapai.
Pada situasi ekonomi sedang baik-baik saja, dalam arti pertumbuhan ekonomi normal, lapangan pekerjaan tersedia memadai, atau pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak terjadi secara massal di mana-mana, maka kita hanya perlu menyediakan Dana Cadangan untuk menghadapi  resiko-resiko   normal saja , seperti biaya perbaikan kendaraan yang mendadak mogok, atau biaya perawatan kesehatan anggota keluarga yang mendadak sakit, tetapi tidak termasuk  resiko yang besar  seperti PHK yang dapat menimpa diri kita sendiri.
Kalau pada kondisi ekonomi yang baik-baik saja, dimana seorang karyawan yang mengalami PHK akan dapat mencari pekerjaan dengan gaji setara, mungkin dalam waktu maksimal 6 (enam) bulan saja, maka pada kondisi ekonomi yang buruk seperti sekarang, kita perlu menyediakan Dana Cadangan yang lebih besar, minimal sebesar 12 (dua belas) bulan dari pengeluaran rutin kita.
Besarnya dana cadangan yang perlu kita persiapkan akan sangat bergantung pada usia, pengalaman kerja, tingkat pendidikan serta pengetahuan yang dimiliki, dan  seberapa jarang keahlian yang kita miliki telah tersedia di pasar tenaga kerja,  dan lain lain.
Perlu juga diingat bahwa Dana Cadangan ( Reserve Fund ) harus ditempatkan dalam bentuk tunai atau setara tunai (artinya mudah untuk ditarik sebagai kas tanpa kehilangan nilainya secara berarti). Anda tidak boleh mengambil Dana Cadangan untuk dipinjamkan kepada orang lain, bahkan kepada sahabat dekat sekali pun. Dana untuk dipinjamkan harus diambil dari pos lain.
Anda juga tidak boleh tergiur untuk menginvestasikan Dana Cadangan itu pada investasi beresiko tinggi, atau pun investasi dalam bentuk yang tidak likuid. Kemudian, jika Dana Cadangan itu terpakai oleh karena sebab apa pun, maka prioritas keuangan Anda selanjutnya haruslah berusaha mengisi kembali ( replenish ) Dana Cadangan tersebut sebelum Anda berpikir tentang investasi yang lain.
(4) Selalu memprioritaskan pelunasan utang-utang berbunga tinggi
Pada era modern seperti saat ini, sangat jarang ada orang yang tidak memiliki utang. Kita bisa berargumen bahwa bahkan negara pun berutang, dan jumlah utang negara itu luar biasa besarnya. Kita mungkin memiliki utang jangka pendek (utang KTA atau utang KK), utang jangka menengah (utang KKB), atau utang jangka penjang (utang KPR).
Biasanya, makin pendek jangka waktunya makin tinggi bunganya. Demikian pula, makin mudah kita mendapatkan suatu utang, maka makin tinggi bunga pinjaman itu. Berangkat dari sini, kita bisa mengatakan bahwa bunga KPR lebih rendah dari bunga KKB, dan bunga KKB lebih rendah dari bunga KK atau KTA.
Walau pun suku bunga pinjaman sangat bergantung pada lamanya tenor pinjaman itu, kita masih perlu memperhatikan dua hal lagi sebelum bertindak (melunasi pinjaman yang ada). Pertama, apakah suku bunga pinjaman itu bersifat tetap ( fixed ) atau kah mengambang ( floating ). Utang yang harus kita prioritaskan pelunasannya adalah utang berbunga tinggi ( high interest rate loan ) dan sifatnya tetap ( fixed ). Suku bunga dari suatu utang dapat kita katakan sebagai tinggi tentu saja setelah kita membandingkannya dengan suku bunga utang serupa dari pemberi pinjaman ( lender ) yang lain.
Kedua, seberapa mudah kita bisa membatalkan perjanjian utang-piutang tersebut dengan melunasi sisa pinjaman yang masih terutang. Dalam setiap perjanjian utang-piutang dengan pihak bank biasanya ada klausula tentang denda atau penalti apabila utang tersebut dilunasi oleh pihak yang berutang ( borrower ) sebelum waktunya.
Suku bunga KPR umumnya berbunga relatif rendah, berjangka waktu panjang, dengan suku bunga mengambang (ada juga produk KPR yang berbunga  fixed  untuk beberapa tahun pertama saja sebagai pemanis atau  teaser  untuk menarik calon pembeli). KPR juga termasuk pinjaman yang sulit untuk dibatalkan atau dialihkan ke bank lain sekali kita mengambilnya. Karena itu, kita bisa mengabaikan KPR untuk utang yang harus diprioritaskan pelunasannya.
Sekarang kita akan melihat pada utang jangka menengah (KKB) untuk mencari utang yang diprioritaskan untuk dilunasi. Utang KKB umumnya berbunga tetap, barjangka waktu menengah (3 sd 5 tahun), dan perjanjian utang piutangnya sulit untuk diubah, kecuali utangnya dilunasi dengan membayar denda yang cukup besar. Jadi, utang KKB ini pun bukan merupakan kandidat yang cocok sebagai utang yang diprioritaskan untuk dilunasi.
Terakhir, kita memiliki utang KK (Kartu Kredit) dan KTA (Kredit Tanpa Agunan). KK atau KTA berbunga tinggi ( high interest rate loan ), sifatnya mengambang ( floating ), berjangka waktu pendek ( short term ) sehingga cocok untuk menjadi prioritas pelunasan utang.
Perlu diingat bahwa jika Anda telah mendekati usia pensiun, maka Anda harus sudah melunasi semua utang-utang yang ada, baik utang jangka pendek, utang jangka menengah, mau pun utang jangka panjang. Jika semua utang telah lunas, atau jika Anda telah berada pada jalur yang tepat ( on-track ) untuk melunasi utang yang ada pada waktunya, maka Anda telah dapat memikirkan Langkah berikutnya untuk mencapai kebebasan keuangan ( financial freedom ).  Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : admin