-
10 Kebiasaan Baik yang akan Membantu Mencapai Kebebasan Keuangan (Financial Freedom) – [Bagian 2]
Tuesday, May 20, 2025 16:06 WIB
.....
(5) Selalu berupaya untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu
Setiap orang mungkin sudah mengerti bahwa mereka tidak boleh membuat pengeluaran yang tidak perlu. Artinya, pengeluaran dibuat hanya untuk sesuatu yang benar-benar di butuhkan. Ingat perbedaan antara kebutuhan ( needs ) dan keinginan ( wants ). Tetapi, ketika seseorang (karyawan) sudah memiliki uang lebih di kantongnya, prinsip hanya boleh berbelanja barang-barang yang benar-benar dibutuhkan sering dilanggar.
Misalnya, orang hanya butuh pakaian yang rapi, sopan, dan bersih untuk berangkat kerja. Tetapi, ketika ia memiliki lebih banyak uang, ia mungkin akan membeli baju bermerk atau keluaran terbaru yang tentu saja harganya mahal (mungkin pula ditambah dengan memakai parfum buatan luar negeri yang mahal)
Kemudian, ketika karirnya belum terlalu bagus, mungkin karyawan ini merasa cukup memakai motor atau mobil biasa buatan Korea atau Jepang (relatif murah). Tetapi, ketika karirnya di kantor semakin menanjak, karyawan ini akan merasa bahwa mobilnya pun harus diganti dengan mobil bermerek Eropa seperti Audi, BMW, atau Mercedez (untuk membedakannya dengan karyawan lain).
Membatasi pengeluaran kita hanya untuk hal-hal yang benar-benar dibutuhkan sesungguhnya adalah sesuatu yang baik yang perlu ditanamkan pada generasi muda. Tetapi, sayang sekali, dalam kehidupan di kota-kota besar seringkali kita melihat bahwa orang berlomba-lomba memamerkan kesuksesan mereka melalui banyaknya materi yang telah mereka kumpulkan. Padahal, membuat pengeluaran untuk hal-hal yang tidak penting hanya akan membuat kita semakin jauh dari tujuan untuk mencapai kebebasan keuangan yang kita impikan.
(6) Selalu menyisihkan sebagian penghasilan untuk ditabung atau diinvestasikan
Selalu menyisihkan sebagian penghasilan kita juga merupakan satu kebiasaan baik yang akan membantu Anda untuk mencapai kebebasan keuangan. Cara yang mudah untuk melakukannya adalah dengan memperlakukan jumlah uang yang ingin Anda tabung atau investasikan tersebut sebagai pengeluaran dengan prioritas tertinggi .
Jadi, sebelum Anda melakukan pembayaran lain apa pun dari gaji Anda, jumlah uang yang akan ditabung atau diinvestasikn tersebut telah terlebih dahulu dikeluarkan dari gaji. Dengan demikian, jumlah uang yang akan ditabung atau diinvestasikan akan selalu tercapai. Dengan menjadikan menabung atau berinvestasi sebagai suatu kebiasaan, maka Anda akan semakin dekat untuk mencapai kebebasan keuangan yang Anda impikan.
Di sini, kita pisahkan antara menabung dan berinvestasi. Menabung artinya menyimpan uang dalam rekening di bank. Menabung di bank itu baik karena uang Anda terjamin keamanannya, dan jumlah (nominal) tabungan tidak akan berkurang tetapi bertambah sesuai dengan suku bunga tabungan (atau deposito) yang dijanjikan.
Sebaliknya, untuk berinvestasi, kita tidak memiliki jaminan atas imbal hasil ( return ) dari jumlah yang kita investasikan. Jika kita akan memerlukan uang itu dalam waktu dekat, maka kita harus menyimpannya dalam rekening tabungan, bukan diinvestasikan.
Investasi yang mudah dilakukan oleh pemodal ( investor ) bermodal kecil adalah investasi saham ( direct investment ) dan investasi reksadana ( indirect investment ). Tetapi, investasi yang mudah dilakukan (karena tidak membutuhkan modal besar) tidak berarti bahwa investasi dalam saham dan reksadana itu mudah dimengerti atau resikonya kecil.
Ivestasi tidak langsung ( indirect investment ) melalui reksadana lebih mudah dilakukan dari pada investasi langsung ( direct investment ) pada saham-saham. Pada investasi reksadana, ada pihak lain yang bertanggung jawab mengelola investasi dan mengadministrasikan kita, yaitu Manajer Investasi dan Bank Kustodian.
Kalau Anda termasuk pemodal pemula, maka kami menganjurkan untuk membeli investasi reksadana Bursa (ETF) pasif mengikuti Indeks yang ditetapkan oleh BEI (Bursa Efek Indonesia), misalnya reksadanayang mengikuti indeks LQ45 yang ditetapkan BEI.
Investasi dalam reksadana Bursa yang pasif, selain berbiaya murah, Anda juga tidak perlu memikirkan kapan waktu terbaik untuk membeli ETF atau kapan waktu terbaik untuk menjual ETF tersebut. Harga ETF di bursa selalu adalah harga yang adil (fair) karena hargasetiap saat adalah harga Indeks LQ45 yang berlaku saat itu.
(7) Selalu berusaha untuk memperoleh gaji yang lebih besar
Jika Anda tidak terlahir sebagai anak dari orang yang kaya raya, maka Anda harus mulai mengumpulkan uang dengan bekerja lebih dahulu sebagai karyawan. Sebagai seorang karyawan baru, Anda selalu wajib mempelajari jenjang karir orang-orang yang duduk sebagai pimpinan perusahaan, dan menyusun rencana bahwa suatu saat nanti Anda pun akan mampu menjadi pimpinan perusahaan seperti mereka.
Dengan mempelajari jenjang karir pimpinan perusahaan, Anda akan tahu keahlian ( skill ) apa yang dibutuhkan untuk menjadi pimpinan perusahaan. Menjadi pimpinan Perusahaan tidak selalu harus memiliki gelar pendidikan yang tinggi. Misalnya, bidang penjualan biasanya lebih menghargai orang yang mampu menjual lebih banyak dibandingkan dengan orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi. Walau pun demikian, pendidikan yang tinggi, dalam banyak kasus, dibutuhkan untuk mencapai kenaikan dalam jenjang karir Anda.
Jika setelah mempelajari jenjang karir pimpinan Perusahaan, Anda lalu menganggap bahwa karir Anda akan terhenti pada jenjang tertentu (karena Anda tidak memiliki keahlian khusus untuk menjadi pimpinan), maka Anda harus mempelajari keahlian khusus tersebut. Atau, jika ternyata pimpinan Perusahaan hanya diisi oleh kerabat dari pemilik perusahaan, maka Anda sudah tahu bahwa setelah mencapai jenjang karir tertentu, Anda harus berusaha untuk keluar dan berkarir di tempat lain.
(8) Selalu berusaha mencari tambahan penghasilan di luar gaji tetap
Selalu berusaha mencari tambahan penghasilan di luar gaji tetap juga merupakan satu kebiasaan yang baik berikutnya yang akan membantu Anda dalam mencapai kebebasan keuanganmu di masa depan. Tentu saja, tambahan penghasilan tidak boleh dicapai dengan bekerja pada Perusahaan lawan ( competitor ), atau dengan cara membocorkan rahasia Perusahaan kepada pihak lawan ( competitor ).
Mencari tambahan penghasilan di luar gaji tetap per bulan misalnya dapat dilakukan dengan bekerja paruh waktu ( part time ) pada hari Sabtu. Dulu saya sendiri, untuk menambah penghasilan saya di luar gaji tetap, bekerja sebagai dosen paruh waktu ( part time ) di satu universitas swasta pada setiap hari Sabtu dengan mengajar pada program CFP ( Certified Financial Planner ).
Untuk mengajar di universitas, tentu saja saya harus memiliki keahlian khusus di atas level Pendidikan yang dimiliki para mahasiswa saya (lulusan program strata satu). Jadi, sebelum bisa mengajar di program CFP, saya terlebih dahulu mengambil gelar CFA ( Chartered Financial Analyst ) dan melewati ujian CFP ( Certified Financial Planner ) terlebih dahulu. Untuk bisa lulus ujian CFA (3 tahun) dan ujian CFP (empat modul yang ditempuh dalam dua hari penuh), saya harus memanfaatkan waktu luang di luar waktu untuk bekerja (pk 09.00 sd pk 17,00) setiap hari untuk belajar.
(9) Selalu berusaha untuk hidup di bawah kemampuan keuanganmu
Kebiasaan baik berikutnya untuk membantu mencapai kebebasan keuangan adalah selalu berusaha untuk hidup di bawah kemampuan keuangan Anda. Bersusaha untuk hidup di bawah memampuan keuangan tentu akan bertentangan dengan prinsip kebanyakan orang yang hidup di kota-kota besar. Kebanyakan dari kita akan selalu berusaha untuk tampil sebagai pribadi yang sukses (dalam usia muda). Dimulai dari cara berpakaian, mobil yang dikendarai, sampai rumah yang ditinggali, semua dipilih yang mencerminkan seseorang yang telah sukses secara keuangan.
Saya suka mengambil contoh bahwa orang yang hidup di bawah level kemampuan keuangannya adalah seorang Manajer yang anggaran belanjanya masih sama dengan seorang Asisten Manajer, atau seorang Vice President yang anggaran balanjanya masih sama dengan seorang Manajer, dan seterusnya. Dengan selalu berusaha untuk hidup di bawah kemampuan keuanganmu, Anda akan selalu memiliki uang lebih untuk ditabung atau diinvestasikan , dan Anda akan semakin dekat untuk mencapai kebebasan keuanganmu.
(10) Selalu mengukur kemajuan keuangan secara teratur
Kebiasaan baik terakhir yang akan membantu Anda mencapai kebebasan keuangan adalah selalu mengukur kemajuan keuangan secara teratur. Anda mungkin sama seperti saya (yang harus bekerja mulai dari nol). Anda juga hanya memiliki waktu terbatas (sejak lulus kuliah hingga pensiun) untuk mencapai cita-cita. Maka Anda tidak boleh membuang-buang waktu yang tersedia. Anda harus selalu mengukur kemajuan keuangan secara berkala.
Anda mungkin mulai bekerja hanya sebagai pegawai rendahan. Tetapi, di dalam hati, Anda harus berjanji bahwa lima tahun lagi situasi akan berbeda. Jika Anda hanya mulai bekerja sebagai seorang pegawai ( officer ) biasa, maka lima tahun lagi Anda harus sudah menjadi Asisten Manajer, sepuluh tahun lagi Anda sudah menjadi seorang Manajer, dan seterusnya.
Di sini, kemajuan karir dipakai sebagai proxy atas kemajuan keuangan. Jika misalnya setelah bekerja selama lima tahun karir Anda tidak beranjak dari posisi yang sama dengan waktu Anda masuk kerja dahulu, maka Anda harus bisa mengevaluasi kondisi karir.
Pada intinya, kita tidak boleh mengandalkan pihak lain untuk membantu kita bergerak maju. Jika pihak Perusahaan tidak dapat memberikan kompensasi sebaik kompensasi yang diberikan pihak Perusahaan sejenis ( competitor ), maka itu adalah pertanda bahwa Anda sudah harus siap-siap untuk pindah.
Kebiasaan selalu mengukur kemajuan keuangan dengan kondisi Anda sebelumnya, atau kondisi keuangan Anda dengan kondisi karyawan lain yang bekerja di Perusahaan yang setara, akan membuat Anda selalu siap untuk berkompetisi. Ini karena Anda menjadi sadar ( aware ) akan kemampuan diri Anda sendiri. Jika Anda telah sadar akan kemampuan diri Anda, maka gaji yang Anda terima dari pasar tenaga kerja juga akan merupakan kompensasi yang wajar ( fair ), dalam arti tidak terlalu murah.
Selanjutnya, kebebasan keuangan akan lebih mudah Anda capai (Anda tidak akan memiliki cita-cita yang terlalu muluk) karena Anda telah mengukur kemajuan keuangan setiap saat dan tahu bahwa Anda telah menerima kompensasi yang wajar ( fair ) sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang tersedia di pasar tenaga kerja.
Oleh: Fredy Sumendap, CFA
Sumber : IPS